|
Kualitas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gianyar tampaknya masih sangat jauh dari harapan masyarakat. Bahkan, seringkali bikin para pelanggan kesal dan jengkel. Sikap uring-uringan seperti itulah yang diperlihatkan sekitar 75 orang warga Lingkungan Tegalantang, Ubud. Senin (23/5) lalu, mereka terpaksa mendatangi Kantor PDAM Cabang Ubud guna melontarkan komplin mereka. Pasalnya, sejak Maret lalu, 149 KK yang berdomisili di Tegallantang menderita gara-gara pasokan air PDAM seret alias tidak sesuai dengan jadwal. Menurut informasi yang dikumpulkan Bali Post, Selasa (24/5) kemarin, sekitar 75 warga ramai-ramai mendatangi Kantor PDAM Cabang Ubud yang berlokasi di Jalan Sweta, Banjar Sambahan, Ubud. Warga mulai berdatangan sejak pukul 09.00. Tujuannya hanya satu, menuntut PDAM agar memperhatikan kebutuhan mereka akan pasokan air bersih yang lebih dari sebulan seret. Khawatir kedatangan puluhan warga itu menyulut aksi yang anarkis, aparat Satuan Pengamanan (Satpam) Kelurahan Ubud turun ke lokasi. Lantaran massa cukup banyak, aparat kepolisian dari Polsektif Ubud pun dikontak. Mereka langsung meluncur ke TKP dipimpin langsung oleh Kapolsektif Ubud AKP I Gede Sujana. Saat itu, Kantor Cabang PDAM Ubud yang lokasinya sekitar 1,5 km dari pusat Kota Ubud (ke utara) itu hanya ditunggui Bagian Teknik I Gusti Rai dan pemegang kunci I Made Rana. Keduanya tidak banyak bisa memberikan penjelasan kepada warga. Dihubungi di kediamannya, Selasa kemarin, Kepala Lingkungan Tegalantang, Ubud Gusti Suradnya membenarkan bahwa warganya sudah lama menderita karena pasokan air dari PDAM tidak seseuai jadwal. ''Hanya untuk mendapatkan beberapa liter air, warga kami terpaksa harus begadang hingga larut malam,'' katanya. Menurut Suradnya, jadwal pendistribusian air di Tegalantang seharusnya mulai pukul 12.00 hingga pukul 06.00 keesokan harinya. Namun, pasokan air yang ditunggu-tunggu hingga dini hari itu ternyata tidak kunjung mengalir. Yang paling menjengkelkan, kejadian seperti ini sudah berlangsung sejak Maret lalu. Warga sempat bertahan di lokasi hingga pukul 12.00 siang. Akhirnya, tuntutan warga pun dipenuhi. Lewat Kapala PDAM Cabang Ubud I Wayan Sudarsana Atmaja, PDAM bersedia memasok air sesuai jadwal, mulai Selasa (24/5) kemarin. Warga meminta jadwal pasokan air itu tidak lagi dilanggar dan sebaiknya ditetapkan. Tampaknya, aksi warga itu cukup ampuh. Terbukti, mulai pukul 08.00 kemarin, sudah ada pasokan air ke Tegalantang. Guna memenuhi kebutuhan air bersih warga Tegalantang, PDAM memasoknya dari sumber mata air di Banjar Bayad, Tegalalang dan Junjungan. Direktur PDAM Gianyar, Dewa Putu Djati, pernah mengatakan, pihaknya sedang giat mengadakan perbaikan sumur, sehingga tak akan ada gangguan pasokan air di sejumlah tempat. Di Ubud, misalnya, sempat ada gangguan pasokan beberapa hari, karena pompa PDAM di Sambahan Tengah direhabilitasi. (kmb13) Post Date : 25 Mei 2005 |