Kampung Cieunteung Kembali Terendam

Sumber:Kompas - 23 Februari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANDUNG, KOMPAS - Kampung Cieunteung di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, kembali terendam dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Berdasarkan data Kecamatan Baleendah, jumlah rumah yang tergenang mencapai 653 unit, yang terbagi di tiga RW di Kelurahan Baleendah.

Menurut salah seorang warga bernama Yuyun, hanya gerimis yang turun di wilayah Baleendah hari Sabtu (21/2). Namun, air terus naik sejak pukul 17.00 dan mencapai puncaknya hari Minggu dini hari hingga Jalan Mekarsari yang membelah Kampung Cieunteung tidak bisa dilalui karena tergenang air setinggi 80 sentimeter.

Yuyun yang belum mengungsi mengamankan baju dan barang-barang yang dibutuhkan ke langit-langit rumahnya untuk mengantisipasi air yang tiba-tiba naik.

Kampung Cieunteung merupakan daerah yang rawan banjir karena berdekatan dengan Sungai Citarum dan berupa daerah cekungan, dengan posisi 658 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau lebih rendah dari daya tampung sungai, yaitu 659,3 mdpl. Akibatnya, daerah tersebut sudah tergenang air meski air belum limpas dari badan sungai.

Camat Banjaran Iman Irianto menjelaskan, hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, sejak semalam tidak menyebabkan Sungai Cisangkuy berikut anak sungainya meluap. Sungai Cisangkuy mengalir ke utara dan bermuara ke Sungai Citarum di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah.

Administrator Garda Caah Riki Waskito menjelaskan, ketinggian air Sungai Citarum di Kecamatan Majalaya di pos pemantauan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat menunjukkan posisi 170 meter. Dengan demikian, ketinggian air berada dalam posisi aman atau belum sampai ada yang limpas ke permukiman penduduk.

Banjir Cirebon surut

Sementara itu, hujan lebat yang terjadi tiap sore, selama dua hari terakhir, mengakibatkan Sungai Kesunean membanjiri ratusan rumah di Kelurahan Kasepuhan dan Pekalipan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Meski genangan air langsung surut dalam waktu kurang dari enam jam, warga dibuat cemas karena banjir kiriman itu terjadi setiap tahun.

Banjir kiriman terjadi hari Sabtu (21/2) sekitar pukul 18.00 akibat air Sungai Kesunean meluap dan merendam lebih dari 200 rumah. Gafar (65), warga RT 8 RW 9 Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, mengatkan, banjir terjadi sekitar pukul 17.00 setelah hujan deras yang terjadi sekitar dua jam.

Air sungai mulai masuk ke rumahnya, yang berjarak kurang dari 3 meter dari bantaran sungai, sekitar pukul 17.50 hingga pukul 19.00. Ketinggian air yang masuk ke rumah warga mencapai lutut orang dewasa atau sekitar 60-70 sentimeter.

Camat Lemahwungkuk Andi Armawan menjelaskan, Minggu kemarin, selain hujan deras, penyebab terjadi banjir adalah sedimentasi yang berlebih dan tumpukan sampah di muara sungai, ditambah tujuh pintu air di Sungai Kesunean tidak berfungsi. Akibatnya, limpahan air dari hulu menuju hilir tidak bisa dibendung.

Menyikapi hal itu, pihak kecamatan telah meminta bantuan kepada pemerintah daerah dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk segera memperbaiki Sungai Kesunean. (ELD/THT)



Post Date : 23 Februari 2009