Kampung Aceh Tenggelam

Sumber:Indo Pos - 10 Januari 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
MUKAKUNING - Tak dinyana, ribuan warga Aceh yang bermukim di perkampungan rumah liar (ruli) Kampung Aceh Simpang Dam Mukakuning, Provinsi Batam, disapu banjir bandang minggu lalu. Dua orang meninggal, tiga lainnya hilang, dan sekitar 500 rumah warga tenggelam.

Ketinggian air mencapai dua meter. Namun, hingga kini identitas warga Aceh yang tewas dan hilang itu masih simpang siur.

Rumah-rumah yang letaknya lebih rendah dari permukaan jalan tenggelam hingga atap. Tak ada barang-barang yang sempat diselamatkan ketika banjir datang. Untuk menyelamatkan diri saja, warga kesusahan.

Dalam suasana hujan dan air deras yang terus mengalir, warga panik menyelamatkan diri masing-masing. Anak-anak menangis. Mereka tak tahan dengan dinginnya air hujan. Apa yang mereka kenakan ketika itu yang terbawa ke pengungsian.

Ketika bencana banjir bandang tiba, sesama warga pun bahu-membahu menolong korban yang terendam dan terbawa arus air yang sangat deras tersebut. Ditambah lagi, hujan tak mau berhenti.

Banyak korban yang nyaris hanyut terbawa arus. Mereka tak kuat lagi untuk terus berenang. Apalagi, air mengalir dengan deras. Ibu-ibu berusaha menyelamatkan diri serta anak-anak mereka. Lebih sakit lagi yang dialami ibu-ibu hamil.

Warga Perumahan Ototorita Batam, yang bersebelahan dengan kampung Aceh tersebut, tak sanggup melihat kondisi mereka. Warga perumahan itu langsung turun ke lokasi untuk membantu mengeluarkan mereka. Ketika evakuasi dilakukan, kondisi ketinggian air makin mengkhawatirkan. Orang dewasa pun nyaris tak bisa lewat.

Beruntung, warga Perumahan Otorita segera mendatangkan sampan. Dengan sampan itu, warga dengan mudah diselamatkan. Meski berbagai upaya telah dilakukan, bencana besar tersebut tak bisa seratus persen ditaklukkan warga. Banjir juga menghanyutkan rumah, harta-benda penduduk yang tergolong sangat miskin itu.

Yang lebih menyedihkan, dua warga setempat dinyatakan tewas terseret banjir. Hingga berita ini ditulis, warga setempat belum mengetahui identitas korban tewas tersebut.

Namun, warga Kampung Aceh yang tewas itu diduga seorang bayi perempuan berusia satu bulan. "Ari-arinya masih ada. Belum putus. Tapi, sudah berbau. Bisa jadi tewas sebelum banjir datang," ujar Ipda Suryono, Kanitreskrim Polsek Tanjunguncang, kepada Batam Pos (Grup Jawa Pos) kemarin di lokasi kejadian.

Warga menemukan bayi tersebut dalam sebuah ember. Bayi itu ditemukan di dekat trafo listrik perkampungan tersebut. Sementara itu, seorang pria berusia sekitar 17 tahun tewas tenggelam. Menurut warga setempat, mayat tersebut sudah dibawa ke RSOB Sekupang.

Kabar yang beredar di masyarakat, ada dua warga Kampung Aceh yang hilang. Ciri-ciri sementara, seorang pria berusia 14 tahun dan seorang wanita berusia 17 tahun. Satu orang hilang di Kavling Baru Batuaji bernama Paimin, 55, yang hingga kini jenazahnya belum ditemukan. (jpnn)

Post Date : 10 Januari 2006