Kampanye "Clean Up The World"

Sumber:Kompas - 22 September 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

SALATIGA, KOMPAS - Puluhan penggiat lingkungan bersama aparat TNI, mahasiswa, dan warga, mengampanyekan "Clean Up The World" dengan cara membersihkan sampah di sekitar kawasan Kalimangkak, Kota Salatiga, Sabtu (20/9). Kampanye yang dilaksanakan di 110 negara ini bertujuan membangun kesadaran pentingnya menjaga lingkungan.

Kegiatan yang diprakarsai Komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK) Salatiga ini dimulai pada sekitar pukul 15.00 dan berakhir hingga menjelang waktu berbuka puasa. Sekitar 50 peserta kampanye kebersihan lingkungan ini dibagi dalam beberapa kelompok. Masing- masing kelompok bertugas mengangkat sampah di tepi sumber mata air maupun di selokan. Setiap sampah yang terangkat dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik ditimbun di tanah, sedangkan sampah anorganik dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.

Menurut Sekretaris Komunitas TUK Salatiga Vanessa Hyde, pemilihan Kalimangkak sebagai lokasi kampanye kebersihan karena lokasi ini akan menjadi tempat penyelenggaraan Festival Mata Air Ke- 3 pada Oktober mendatang.

Tahun sebelumnya, kampanye kebersihan juga dilakukan di Sendang Senjoyo dan Kalitaman. Lokasi yang dipilih selalu merupakan sumber mata air.

"Kampanye Clean Up The World dilakukan oleh komunitas-komunitas yang termasuk jejaring. Di 110 negara, kegiatan ini berlangsung pada 19-21 September. Kegiatan ini untuk menggerakkan komunitas sekitar agar peduli lingkungan," katanya.

Di Kalimangkak terdapat sejumlah sumber air, tetapi sebagian kondisinya sudah mulai memprihatinkan. Selain sampah berserakan di sekitar sumber air, ada pula sumber yang ditimbun untuk pembangunan perumahan.

Menurut Vanessa, meski sumber air di lokasi tersebut tidak terlalu besar, pemerintah tidak sepatutnya memberikan izin pembangunan rumah di sana. Bahkan, idealnya, dalam radius 100 hingga 200 meter dari sumber air tersebut harus bebas dari bangunan. Ruang bebas

Suprapto (80), warga Kalimangkak, Kecamatan Sidorejo, mengatakan, saat ini lingkungan Kalimangkak yang memiliki cukup banyak sumber air ini sudah berubah. Semasa dia masih muda, daerah sekitar mata air di Kalimangkak masih dikelilingi pepohonan. Rumah- rumah warga belum banyak yang dibangun.

Kepala Bidang Lingkungan Hidup, Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Salatiga Sudaryono yang turut serta dalam aksi bersih- bersih ini mengatakan, idealnya memang harus ada ruang bebas untuk sumber air. Namun, hal ini sulit diterapkan karena sudah banyak warga yang bermukim di sekitar sumber tersebut. (GAL)



Post Date : 22 September 2008