|
SEMARANG- Hujan deras yang mengguyur Ungaran dan kawasan atas Semarang menyebabkan Sungai Kaligarang dan Kreo meluap. Tiga rumah yang berlokasi di bantaran sungai di wilayah RW 2, Kelurahan Ngemplak Simongan, Semarang Barat, terancam hanyut. Selain itu, akses jalan menuju kampung yaitu Jl Simongan I juga banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Pantauan Suara Merdeka, Rabu (30/1) sekitar pukul 21:00, warga yang akan masuk atau keluar kampung tersebut terpaksa harus melewati bantaran sungai. Sepeda motor atau mobil tidak bisa melewati jalan tersebut. Puluhan warga keluar dari rumahnya masing-masing dan berada di sepanjang bantaran sungai untuk memantau ketinggian air. Sementara tiga keluarga yang rumahnya kebanjiran berusaha menyelamatkan barang-barangnya. Di antaranya kasur, barang elektronik, dan perkakas dapur. Hingga semalam, kendati sudah mulai menyusut, air masih mencapai peres sungai atau dengan kedalaman sekitar 1 meter dari bibir tanggul. ''Air mulai naik dan memasuki rumah sekitar pukul 18:00. Warga memperoleh informasi dari radio, teve, dan pihak kelurahan, ada banjir kiriman,'' kata Budi, salah seorang warga RT 8 RW 2 yang rumahnya kebanjiran. Hal senada juga dikatakan dua pemilik rumah lainnya yang terkena banjir, yaitu Jalmiatun dan Teguh. Mereka mengungsikan barang-barangnya sembari menunggu air surut. Menurut warga, banjir serupa kali terakhir terjadi pada akhir November 2006. Lurah Ngemplak Simongan, Bambang Santosa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan posko dadakan apabila ketinggian air terus bertambah. ''Saat ini petugas kelurahan dan kecamatan dalam posisi siaga. Kantor kelurahan telah dipersiapkan sebagai posko untuk mengantisipasi warga yang mengungsi,'' kata Bambang. Sementara itu, banjir juga terjadi di RW 3 Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati. Akibat luapan Sungai Kreo, 50 rumah tergenang dengan ketinggian sekitar 20 cm. Air juga memasuki ruang kelas SD Sukorejo 02 yang terletak sekitar 100 meter dari tepi sungai. Lurah Sukorejo, Taat SSos menjelaskan, Sungai Kreo mulai meluap sekitar magrib. ''Pelan tapi pasti air terus bertambah. Dibandingkan setahun lalu, banjir kali ini (semalam-red) lebih kecil,'' ujar Taat. Akhir 2006, kampung tersebut mengalami banjir bandang akibat luapan Sungai Kreo. Ketika itu air masuk ke rumah warga hingga 50 cm. Banjir juga mengakibatkan SD Sukorejo roboh. Warga melakukan kerja bakti membersihkan rumah mereka. Camat Gunungpati, Sudarmaji Mulyono, meninjau langsung lokasi. Sementara itu, pihak Polresta Semarang Selatan menerjunkan puluhan personelnya untuk membantu warga. (H40,H6,H9,H13-62) Post Date : 31 Januari 2008 |