Kali Surabaya Perlu Skema Panjang

SURABAYA, KOMPAS - Kali Surabaya, sumber air minum warga Kota Surabaya, Jawa Timur, rentan dicemari limbah berbagai pabrik. Pemerintah Provinsi Jawa Timur perlu menyusun skema jangka panjang untuk memulihkan dan menjaga ekosistem sungai.

 

Direktur Eksekutif Kajian Lingkungan dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) Prigi Arisandi menuturkan, dalam menjaga lingkungan termasuk sungai, pihak-pihak yang berkepentingan harus mencegah, mengendalikan, dan memulihkan kerusakan. ”Pencegahan dan pengendalian sudah. Pemulihan belum,” katanya, Minggu (1/7).

 

Akhir Mei lalu, Pabrik Gula Gempolkerep yang terbukti mencemari sungai mendapat sanksi tak boleh berproduksi hingga fasilitas pengelolaan limbahnya ditingkatkan. Namun, upaya Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jatim itu dinilai tak cukup.

 

Menurut Prigi, pemprov juga harus memikirkan pemulihan Kali Surabaya melibatkan pihak yang dapat mencemari sungai. ”Makanya kami menuntut PT Perkebunan Nusantara X, pengelola PG Gempolkerep, membayar ganti rugi Rp 4 miliar untuk memulihkan sungai,” ujarnya.

 

Pada skema jangka panjang itu, pemprov bisa membuat balai pembibitan yang dananya berasal dari pabrik-pabrik di sekitar Kali Surabaya. Balai pembibitan akan menjadi tempat penangkaran bagi ikan-ikan asli Kali Surabaya.

 

Selain itu, pola pendekatan dalam pencegahan dan pengendalian pencemaran sungai harus diubah. Selama ini, Pemprov Jatim menetapkan standar baku mutu limbah berdasarkan kemampuan setiap pabrik. Kini, standar baku mutu itu harus disesuaikan kemampuan sungai.

 

 

Memulai pemulihan sungai, Ecoton bersama Dewan Kota Surabaya, Komunitas Nol Sampah, Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan, dan Cak Ning Kota Surabaya berkampanye donasi ikan rengkik (Hemibragus sp) Kali Surabaya. Ikan rengkik adalah salah satu ikan asli Kali Surabaya.

 

Wawan Some dari Komunitas Nol Sampah mengatakan, donasi ikan rengkik itu mulai dilakukan di Jalan Darmo, Kota Surabaya, pada Minggu (1/7) pagi. Kampanye akan dilakukan beberapa hari. Uang yang terkumpul akan digunakan untuk menyediakan bibit ikan rengkik, yang akan mulai disebar ke Kali Surabaya pada 5 Juli mendatang. (ARA)