PONOROGO - Bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung silih berganti terjadi di wilayah Madiun sekitarnya. Minggu dini hari (16/3), puluhan rumah di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, terendam banjir akibat meluapnya sungai Kalisobo.
Selain itu, jembatan di desa setempat terputus tak mampu menahan arus air yang cukup besar. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun kondisi tersebut membuat warga panik. Akses masyarakat setempat ke luar daerah, terutama kegiatan perekonomian menjadi terhambat lantaran rusaknya jembatan.
Sebenarnya, hujan deras yang turun sejak pukul 23.00 tidak berlangsung lama. Sebab, sekitar pukul 01.30 hujan sudah reda. Hanya saja, dari kawasan puncak, suara gemuruh air yang mengalir ke arah hulu terus terdengar cukup keras.
Sejumlah warga yang malam itu ke luar rumah untuk melihat kondisi lingkungan sekitar melihat aliran air di sungai cukup besar. "Saat itu luapan air sudah mulai menjalar ke beberapa pekarangan dan sawah termasuk rumah warga," kata Agus, warga setempat.
Bahkan, teras rumah salah seroang warga yakni Yanto ambruk. Menurutnya, meluapkan air dari aliran sungai Kalisobo disebabkan onggokan akar bambu yang cukup besar menyangkut di pondasi jembatan yang mulai menyempit karena tingginya volume air. Praktis, air langsung meluap ke daratan.
Tak beberapa lama, masyarakat setempat dikejutkan dengan suara seperti bangunan jatuh dari arah jembatan. "Ketika ditengok, ternyata jembatan sudah berkeping-keping putus," tambah warga lainnya.
Praktis, jalur transportasi khususnya untuk menghubungkan ke Dusun Klanan putus total. Warga yang akan melintas, terpaksa harus berputar lebih dulu kendati agak jauh. Selain itu, tanggul sepanjang 20 meter yang tidak jauh dari jembatan Kalisobo juga hancur diterjang air bah.
Meski demikian, hingga pagi kemarin, air langsung surut. Pihak Muspika Sawoo yang kemarin didampingi pegawai pemkab dari Dinas Kimpraswil langsung melihat lokasi banjir lebih terfokus pada jembatan yang putus dan tanggul yang jebol.
"Kita berharap memang tanggul segera diperbaiki lagi. Ini semua untuk mengantisipasi hujan deras turun kembali seperti tadi malam," kata camat Sawoo, Bambang Sugiyanto, pada koran ini.
Tidak hanya kawasan Grogol saja yang dihantam banjir. Air yang terus mengalir di kawasan yang lebih rendah juga melanda kawasan wilayah Sambit. Bahkan, beberapa rumah penduduk termasuk Koramil Sambit hingga Minggu pagi pukul 07.00 kemarin, halamannya masih terendam air.
Malam sebelumnya, arus lalu lintas khususnya sepanjang Bibis-Tamansari harus hati-hati. Air sempat menutup jalan raya jurusan Ponorogo-Trenggalek tersebut tingginya nyaris selutut.
Ratusan hektere sawah tanaman padi mulai siap panen, juga tidak luput terendam air. Beberapa petani terpaksa harus turun ke sawah untuk menyelamatkan padinya yang ambruk.
Petani yang tanaman padinya direndam banjir luapan Kalisobo memilih memanen dini. Mereka tidak ingin, tanamannya membusuk meski kebanyakan masa panen masih kurang satu minggu lagi. (tya)
Post Date : 17 Maret 2008
|