Gresik, Kompas - Setelah meluap pada 13 Maret lalu, Kali Lamong di Gresik, Jawa Timur, meluap lagi pada Kamis (24/3) mulai pukul 07.00. Banjir menggenangi 13 desa di Kecamatan Benjeng dan 5 desa di Kecamatan Balongpanggang. Ketinggian air berkisar 60 sentimeter hingga 1 meter.
”Genangan air menyebabkan paling tidak 2.796 rumah dan 866 hektar sawah di delapan desa tergenang,” kata Camat Benjeng Suryo Wibowo, Kamis.
Belum ada data rumah dan sawah di lima desa lain di Kecamatan Bejeng yang tergenang banjir mulai pukul 17.00. Demikian juga belum ada data dampak genangan banjir di Kecamatan Balongpanggang.
Pada Kamis kemarin, air Bengawan Solo di Bojonegoro Kota juga naik dan pada pukul 16.00 masuk siaga II. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro Kasiyanto mengatakan, hujan di Ponorogo, Madiun, dan Ngawi berpotensi membuat tinggi muka air naik lagi.
Hujan deras di Bojonegoro juga menyebabkan anak sungai Bengawan Solo meluap dan menimbulkan banjir. Banjir ini merendam 20 desa di empat kecamatan. Banjir juga menggenangi tanaman padi usia 20-70 hari di lahan seluas 184 hektar.
Dari Sulawesi Tengah dilaporkan, warga Desa Korobono, Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, pada Kamis siang kembali ke rumah masing-masing setelah Rabu (23/3) malam mengungsi karena permukiman mereka diterjang banjir bandang. Banjir sudah surut, tetapi lumpur setinggi hingga 30 cm masih memenuhi rumah warga. Banjir juga merusak jaringan pipa air bersih dan sebuah jembatan. (ACI/REN/MHF)
Post Date : 25 Maret 2011
|
