Kali di Jakarta Tercemar

Sumber:Kompas - 28 Juli 2008
Kategori:Air Minum

Jakarta, Kompas - Sebagian besar kali atau sungai yang mengalir dan berada di Jakarta tercemar limbah domestik dan industri. Sumber air baku yang digunakan kedua operator PAM Jaya itu juga ikut tercemar sebelum masuk ke Jakarta.

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta Budirama Natakusumah, Minggu (27/7) di Jakarta Pusat, mengatakan, sekitar 70 persen sungai di Jakarta tercemar limbah detergen, limbah tinja, dan amonia dari rumah tangga. Di sisi lain, limbah berbagai industri dan jasa di dekat sungai juga turut menambah pencemaran.

Air bekas mandi dan mencuci dari semua rumah biasanya langsung masuk ke sungai tanpa ada pengolahan. Kotoran manusia juga banyak yang langsung dibuang ke sungai tanpa melalui proses pengolahan yang baik.

Untuk mengendalikan pertambahan pencemaran dari limbah domestik, kata Budirama, setiap pengembang yang membangun perumahan baru di Jakarta diwajibkan menyediakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di tingkat kawasan. Semua limbah rumah tangga, termasuk kotoran manusia, harus diolah di IPAL kawasan itu.

”Peturasan tidak boleh lagi dibangun dengan mengandalkan peresapan dari tanah saja karena akan menimbulkan pencemaran. IPAL kawasan akan membantu mengurangi pencemaran tanah dan air,” kata Budirama.

Selain itu, pemerintah juga akan membangun IPAL kawasan di permukiman-permukiman padat sepanjang sungai. Sebagai percontohan, IPAL kawasan akan dibangun di Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Air baku tercemar

Pencemaran air juga terjadi di saluran Tarum Barat Kanan, yang memasok air baku ke Jakarta guna diolah menjadi air bersih. Sumber pencemaran juga berasal dari limbah rumah tangga dan industri di sekitar saluran air dari Waduk Jatiluhur itu.

Sebelumnya, Direktur Utara PAM Jaya Haryadi Priyohutomo mengatakan, pencemaran juga terjadi karena air dari saluran Tarum Barat Kanan yang mengalir ke barat bertabrakan dengan air kotor dari Kali Bekasi yang menuju ke Laut Jawa di utara. Pencemaran air baku membuat biaya pengolahan air bersih menjadi mahal.

Selain limbah, kata Haryadi, pencemaran di saluran air itu juga disebabkan oleh banyaknya sampah yang ikut dibawa air. Kedua operator PAM Jaya harus memasang saringan sampah agar jangan mengotori air yang akan diolah menjadi air bersih.

Asisten Pembangunan Sekda DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan, BPLHD dan PAM Jaya harus menyosialisasikan ke masyarakat di sekitar sungai untuk turut mencegah pencemaran air. Pencegahan pencemaran dan perlindungan lingkungan hidup harus dilakukan bersama antara pemerintah dan masyarakat. (ECA)



Post Date : 28 Juli 2008