BEKASI, (PR).- Banjir setinggi satu meter merendam permukiman warga yang dihuni sedikitnya 200 jiwa atau sekitar 58 kepala keluarga (KK) di Dusun I dan Dusun II Kampung Kaum Kali Jambu, serta Kampung Poncol, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (26/2) dini hari.
Banjir yang merendam rumah warga itu disebabkan luapan air Kali Cikarang akibat banjir kiriman dari Bogor. Hujan yang mengguyur Bogor terus-menerus hingga limpahan airnya sampai ke Bekasi menyebabkan Kali Cikarang tidak mampu lagi menampung air hingga meluap.
"Kampung Kaum wilayahnya berbentuk cekungan dan lebih cekung dibandingkan dengan kampung-kampung lainnya," ujar seorang warga Mumin (35), saat ditemui, Jumat (26/2).
Menurut keterangan dari sejumlah warga setempat, air mulai masuk ke rumah warga pada Kamis (25/2) sekitar pukul 14.00 WIB, namun baru setinggi mata kaki dan mulai naik hingga satu meter pada Jumat (26/2) dini hari. "Untungnya, air mulai masuk rumah saat siang hari, sehingga kami bisa mengantisipasi dan masih sempat menyelamatkan harta benda," ungkapnya.
Berdasarkan pemantauan, derasnya arus Kali Cikarang yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari permukiman, menyebabkan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Sebagian warga memilih bertahan di lantai atas rumah mereka, dan sebagian lagi menumpang di rumah warga yang tidak kebanjiran.
Sementara itu, Camat Cikarang Barat Abdul Karim mengatakan, Pemkab Bekasi telah mengirimkan bantuan logistik, baik itu bahan makanan maupun tenda darurat.
Kondisi serupa terjadi pula di sejumlah perumahan di Kota Bekasi yang kembali tergenang banjir akibat hujan terus-menerus sejak Kamis (25/2) hingga Jumat (26/2). Banjir mayoritas berasal dari luapan sungai atau saluran air yang ada di sekitar perumahan.
Longsor
Selain banjir, tebing setinggi 5 meter dan sepanjang 10 meter di Desa Telaga Asih, Kec. Cikarang Barat, Kab. Bekasi, mengalami longsor akibat terkikis hujan. Longsoran tebing yang membentang di sepanjang Kali Cisadang itu menutup sebagian Jalan Raya Telaga Asih yang menghubungkan antara Desa Telaga Asih dan Suka Danau.
"Sebagian sudah kami bersihkan, meski begitu kami mengharapkan bantuan Pemkab untuk membangun turap, karena dikhawatirkan bila hujan terjadi lagi, akan melongsorkan tebing lainnya," kata Kepala Desa Telaga Asih, Wanda Suhendra.
Sementara itu, sejumlah warga di Kampung Cipanengah, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembur Situ, Kota Sukabumi, Kamis (25/2) malam sempat panik setelah mendengar suara gemuruh akibat pergeseran tanah. Saat ini, dua rumah warga terancam terkena longsor.
Menurut keterangan yang diperoleh, Jumat (26/2), warga mengaku masih khawatir dengan adanya pergeseran tanah susulan akan terus terjadi. "Kami berharap retakan tanah tidak melebar," kata seorang warga, Abas. (A-186/A-155/A-162)
Post Date : 27 Februari 2010
|