|
BALAI KOTA- Gambaran otoritas pengelola polder Kali Banger sudah mulai terlihat. Pada pertemuan di Gedung Moch Ichsan lantai 8 Balai Kota, Kamis (5/7), telah terbentuk steering committee yang merupakan embrio otoritas polder itu. Pembentukan institusi tersebut difasilitasi Bappeda Kota Semarang dan tim pengelola polder dari Belanda. Dari negeri kincir angin itu, antara lain hadir Hilda Westera dari Hoogheemraadschaap van Schieland en de Krimpenerwaard (HHSK), Willem Klaassen, dan Fiso Roest. Mereka adalah tim yang mendampingi pembentukan lembaga pengelolaan polder (polder authority) Kali Banger. Selain itu, pertemuan juga dihadiri Liaison Officer program-program Kerajaan Belanda di Indonesia Sawarendro MSc dan perwakilan HHSK di Semarang, Paramesthi Iswari. Kepada wartawan, Sawarendro menjelaskan, pembentukan otoritas Kali Banger diniatkan sebagai pilot project penanganan banjir di Indonesia. Hal itu bagian kerja sama government to government (G to G) antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Belanda. ''Kerajaan Belanda akan membantu pada pembentukan otoritas polder. Sementara, konstruksi dan pembangunan polder merupakan tugas Pemkot,'' terang Sawarendro. Penanganan Banjir Sebelumnya, Juni lalu Pemkot telah mengirim tim ke Belanda untuk mempelajari penanganan banjir. Mereka berada di Belanda sekitar tiga minggu. Belanda dipilih karena kota-kotanya di bawah permukaan air laut dan memiliki karakteristik hampir sama dengan Semarang. ''Untuk kota di bawah permukaan air laut, tidak mungkin genangan rob diatasi secara gravitasi. Belanda punya pengalaman 700 tahun lebih mengatasi masalah itu,'' imbuhnya. Sementara itu, Hilda Westera dari HHSK menjelaskan, kota-kota di Belanda rata-rata berada di bawah permukaan air laut yang rentan persoalan banjir. Namun, di Negeri Kincir Angin itu, banjir bisa dikendalikan dengan konsep polder authority yang ditangani masyarakat secara independen. ''HHSK merupakan distric water board yang menangani banjir di Kota Rotterdam. Rotterdam merupakan kota yang berada tujuh meter di bawah permukaan laut,'' tutur Helda. Perwakilan HHSK di Semarang, Paramesthi Iswari menjelaskan, hari ini (6/7), tim dari HHSK akan meninjau Kali Banger sebagai rangkaian proses pembentukan otoritas polder di wilayah itu. Tim akan start di Kelurahan Kemijen dan bertemu dengan warga sekitar pukul 13:00. (H9,H12-37) Post Date : 06 Juli 2007 |