Kali Banger Dipenuhi Sampah dan Sedimentasi

Sumber:Koran Sindo - 09 Juli 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
SEMARANG (SINDO) Tim water board dari Belanda banyak menemukan berbagai masalah di lokasi Kali Banger, di kawasan sebelah timur PPI Tambak Lorok.

Di antaranya muara yang menyempit akibat tambak warga dan penumpukan sedimentasi di dasar sungai serta sampah non organik. Pembentukan polder authorithy (lembaga pengelolaan polder) mengambil percontohan di Kali Banger oleh tim water board dari Belanda, pemerintah pusat, serta Pemerintah Kota Semarang.Tim dari Belanda tersebut, kemarin meninjau lokasi Kali Banger.

Tim Water Board menginginkan polder authority yang dibentuk di Kali Banger nanti benar-benar muncul dari masyarakat. Perbedaan kultur dan tingkat kesadaran mengenai hukum antara masyarakat Belanda dan warga Semarang diharapkan tidak menjadi hambatan. Karena itu untuk menjaga kondisi Kali Banger tetap terjaga baik, polisi masyarakat dibutuhkan sebagai sosial kontrol masyarakat yang hidup di sekitar sungai.

Tinjauan ke Kali Banger tersebut diikuti oleh Presiden Water Board Belanda, Hans Oosters, anggota HHSK Hilde Westera, Kiempe Sinema, perwakilan HHSK dari Indonesia Paramesthi Iswari,Lurah Kemijen Pramono Hadi, dan pengurus sub sistem drainase Banger Utara Edi Santoso dan Puji. Tim dari Belanda,Hilde Wesetera dari Hoogheemraadschaap van Schieland en de krimpenerwaard (HHSK) mengatakan, permasalahan yang didapati di Kali Banger saat ini adalah, banyaknya bangunanbangunan liar yang berada di bantaran sungai serta pembuangan sampah secara sembarangan oleh masyarakat.

Untuk itu perlu juga adanya kontrol dari masyarakat setempat untuk saling mengingatkan terkait masalah tersebut. Sebab jika tidak, kondisi yang akan terjadi semakin serius. Sementara itu, anggota subsistem drainase Kali Banger Utara Puji mengatakan, persoalan banyaknya tambak yang memakan bagian sekunder sungai tersebut memang telah terjadi sejak lama. Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu anggota subsistem drainase Kali Banger Utara lainnya, Edi Santoso. Sedangkan Presiden Water Board Belanda Hans Oosters yang juga turut ke lokasi mengatakan, pembanguan polder direncanakan berjarak 200 meter dari muara Kali Banger. (susilo himawan)



Post Date : 09 Juli 2007