|
Hari ini mungkin akan jadi salah satu hari paling dikenang bagi Hillary Clinton. Betapa tidak, jauh-jauh terbang dari Amerika Serikat, mampir di Jepang, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat itu disuguhi “tontonan” tak lazim: kakus! Kakus? Begitulah. Ini memang “suguhan” aneh yang harus dilihat Hillary. Siang ini mantan calon presiden Negeri Abang Sam itu akan berkunjung ke sarana mandi, cuci, kakus (MCK) di Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat. Ini memang bukan sembarang kakus. Ini kakus spesial. Bukan karena kakus ini terletak di pinggir Kali Krukut. Bukan pula karena kakus ini wangi atau semewah toilet hotel bintang lima. Ini karena kakus itu dibuat dengan teknologi khusus yang didatangkan oleh lembaga donor Amerika Serikat, United States Agency for International Development (USAID). Sepintas lalu orang pasti tidak menyangka bangunan yang memiliki 12 bilik itu bernilai Rp 360 juta. “Yang mahal itu bukan bangunan, tapi teknologi pengolahan limbahnya,” kata Ketua RW 08 Irwansyah. Tepat di bawah bangunan MCK, tertanam alat yang digunakan untuk mengolah kotoran manusia menjadi gas. Gas itu digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak. Menurut Irwansyah, saat ini sudah ada 16 keluarga yang memanfaatkan gas di sana. “Masingmasing dikenai biaya berlangganan Rp 25 ribu per bulan,” kata dia. Meskipun berbahan baku kotoran manusia, gas yang dihasilkan tidak berbau. “Keuntungan lainnya, produksi gas tak akan habis selama bahan baku selalu tersedia,” kata dia. Apalagi setiap hari rata-rata ada 100 orang yang buang hajat di sana. Menyambut kedatangan Hillary, sejak kemarin pagi masyarakat yang tinggal di sekitar MCK membenahi pekarangan rumah masingmasing. Demi Hillary, bangunan MCK dibersihkan dan dicat ulang. Bahkan poster para calon anggota legislatif yang terpasang di sekitar kakus itu digusur. “Malu dong kalau tidak bersih,” kata Deni, warga Petojo. Dia bangga lingkungan rumahnya dikunjungi tamu negara. Kebanggaan serupa juga dirasakan Ina, 38 tahun. Karena itu, sejak pagi dia sudah sibuk menata pot bunga di depan rumah. “Dia jauh-jauh dari Amerika mau datang,” kata Ina. “Padahal pejabat kita nggak pernah ke sini.” MCK yang akan dilihat Hillary itu tepat berada di pinggir Kali Krukut, yang bersisian langsung dengan Jalan Petojo Binatu I, RT 02 RW 08. MCK itu dibangun pada 2007. Jika Hillary benar-benar datang, ibu-ibu di Petojo Utara sudah siap-siap akan berdemonstrasi. “Ibu-ibu akan demonstrasi memasak dengan menggunakan gas dari MCK,” kata Irwansyah lagi. Hmmm, pasti sedap baunya. SOFIAN Post Date : 19 Februari 2009 |