|
Kuala Kapuas, Menurunnya debit air sungai Kapuas yang menjadi sumber baku air dari PDAM, mulai dirasakan dampaknya. Paling tidak, kandungan kadar garam dilaporkan mulai meningkat dan berpengaruh terhadap kualitas air bersih. Terjadinya perubahan terhadap rasa air ledeng yang disalurkan dari perusahaan Tirta Dharma ini ke rumah pelanggan, dirasakan sejak beberapa hari sebelumnya. "Rasanya asin seperti garam. Sedikit ada lemaknya juga, payau," sebut seorang warga Jl Maluku Kuala Kapuas. Fenomena terhadap peningkatan kadar garam di air sungai Kapuas, setiap tahun pada musim kemarau selalu terjadi. Hal ini disebabkan, intrusi air laut mempengaruhi air sungai sehingga kadar garam meningkat dari batas normal. Sejauh ini PDAM belum memberlakukan penggiliran dengan penjatahan distribusi akibat peningkatan kadar garam di sumber baku tersebut. Namun berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, hal itu terpaksa dilakukan karena sumber air baku dari intek di Selat sementara dihentikan pengoperasiannya hingga kadar garam turun. "Memang kami belum ada merencanakan penjadwalan penggiliran. Sementara ini, kami telah mengoperasikan intek cadangan di Sei Tatas," ungkap Direktur PDAM Kapuas H Kasiyan SE SH MM, Rabu (17/8). Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, diketahui kadar garam sungai telah menembus level 1.900 mg/liter. Angka ini jauh dari batas normal kandungan garam pada air bersih yang sehat, yakni maksimun hanya 200 mg/liter. Dikhawatirkan, kondisi ini akan terus berlarut hingga beberapa hari ke depan. Sebab dampaknya, intek Selat terpaksa harus dihentikan pengoperasiannya dan digantikan dengan intek cadangan di Sei Tatas. Apabila hal ini terjadi, kemungkinan terjadinya penggiliran akan sulit dihindarkan. Karena kapasitas produksi air bersih dari intek cadangan tersebut hanya mencapai 75 liter per detik atau jauh lebih rendah dari intek Selat yang mampu menghasilkan 125 liter/detik air bersih. "Insya Allah penggiliran tidak sampai terjadi dan semoga kadar garam bisa segera menurun, sehingga intek Selat tidak sampai harus dihentikan pengoperasiannya," harap dia.ami Post Date : 18 Agustus 2005 |