TAK kunjung beresnya penanganan sampah di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan membuat pengelola pasar berniat mengalihkan pengelolaanya dari pemerintah daerah setempat ke pihak lain. Tumpukan sampah yang terus menggunung membuat aktivitas pasar terganggu.
Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang selaku daerah induk mengaku siap bekerja sama. Kepala Pasar Ciputat Odih Supriyatna sudah meminta PD Pasar Niaga Kertaraharja Kabupaten Tangerang meminta Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang menangani sampah.
Kebetulan pengelolaan pasar ini masih menginduk ke PD Pasar Kabupaten Tangerang. “Dari pada menunggu dari pemerintah Kota Tangerang Selatan yang belum bisa menanganinya,” kata Odih kepada Jurnal Nasional, kemarin (7/2). Penjajakan sudah dilakukan dengan daerah lain seperti Bekasi.
Namun biaya pengangkutan yang terlalu mahal membuatnya mengurungkan niat bekerja sama dengan daerah itu. Bekerja sama dengan Kabupaten Tangerang dinilai Odih menjadi hal yang paling rasional.
Pasar tradisional itu mengaku puas atas kinerja Kabupaten Tangerang menangani sampah, sebelum akhirnya putus kongsi dengan Tangsel. “Sebelumnya sampah diangkut oleh empat truk sampah, sejak ditinggal kabupaten cuma dua truk yang ngangkut, jadi numpuk,” kata Odih.
Terbengkelainya penangan, membuat sampah menumpuk hingga mencapai tiga meter. Akibatnya satu lajur jalan tertutup dan mengakibatkan kemacetan. Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Hery Heryanto mengaku siap jika diminta menangani sampah di Pasar Ciputat.
“Silakan diajukan permohonan kerja sama, justru akan lebih mudah karena masih satu daerah,” kata Hery. Sesuai dengan peraturan daerah, tarif retribusi per truk sampah Rp120 ribu. Sudah termasuk biaya pengangkutan dan pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang.
Soal kemungkinan Pemerintah Kota Tangerang Selatan tersinggung dengan kemungkinan kerja sama ini, Hery menampiknya. Langkah ini justru sangat membantu Kota Tangerang Selatan yang saat ini masih dilanda krisis sampah. “Kalau mau, kita akan tanda tangani MoU-nya dengan ditembuskan ke pemerintah daerahnya,” kata Hery. Suriyanto
Post Date : 08 Februari 2010
|