|
BOROBUDUR - Kabupaten Magelang terancam krisis air menyusul kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air. Indikasinya, antara lain debit air tiap tahun terus menurun sedangkan kebutuhan air di luar irigasi terus meningkat. ''Agar tidak muncul konflik penggunaan air, Pemkab wajib mengakomodasi kedua kepentingan secara serasi,'' pinta Bupati Magelang Ir H Singgih Sanyoto, kemarin. Dia menyebutkan adanya permintaan pasokan air baku dari DIY. Untuk itu, pihaknya berkerja sama dengan PT Teknik Gama Prawandha mengadakan penelitian potensi lima mata air yang kemungkinan bisa disuplai ke DIY. Tiga mata air di Kecamatan Candimulyo, yaitu Tuk Lanang dan Tuk Putri di Desa Tampir Kulon, serta Kanoman (Sidomulyo). Kemudian Tuk Mudal di Sawangan dan Gending (Mertoyudan). Dr Ir Joko Sujono dari PT Teknik Gama Prawandha mengungkapkan, kebutuhan air baku DIY 500 liter/detik dan bisa dipenuhi tuk di Gending, Kanoman, dan Mudal. Namun konsekuensinya, pasokan ke Mertoyudan dikhawatirkan berkurang dari 200 liter/detik menjadi 68 liter/detik. Alternatif kedua, semua mata air dibiarkan apa adanya untuk menunjang pemanfaatan di masa yang akan datang serta untuk pengembangan Kabupaten Magelang khususnya Candimulyo dan Mertoyudan. Hal itu memberikan pilihan DIY untuk memanfaatkan air baku Kali Progo lewat Bendung Karang Talun. Permintaan DIY hanya dipasok oleh Gending 68 liter/detik, Kanoman 158 liter/detik, Tuk Lanang 154 liter/detik, Tuk Putri 60 liter/detik, dan Mudal 60 liter/detik. ''Ketiga pilihan di atas menimbulkan dampak pengurangan air irigasi Selokan Mataram dan Van Der Wijck,'' ujar Joko. Untuk itu, perlu dibuatkan profil mata air dan master plan pemanfaatan sumber air berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat. Bupati menginginkan, semua persoalan dievaluasi secara komprehensif. Besarnya potensi di lima mata air didiskusikan lagi sehingga diketahui validitas debit airnya. ''Untuk mengambil keputusan terhadap permintaan DIY, Tim Kabupaten Magelang perlu rapat,'' kata Singgih. Namun, dia menyatakan setuju jika potensi air yang lebih terutama yang mengalir ke sungai dimanfaatkan untuk kepentingan pendapatan asli daerah (PAD). Kasi Air Bersih dan Teknik Penyehatan DPU Kabupaten Magelang Budi Sumantri ST MM mengungkapkan perlunya kesamaan persepsi dan pemahaman tentang kondisi sumber mata air yang diteliti. Dengan demikian, tidak menimbulkan dampak merugikan Pemkab Magelang maupun Pemprov DIY jika permintaan pasokan air bersih terpenuhi. (pr-76j) Post Date : 30 Maret 2005 |