Jusuf Kalla Turun Tangan

Sumber:Koran Tempo - 41 Februari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar pembebasan tanah untuk proyek Kanal Banjir Timur dipercepat. Ia juga menginstruksikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo segera memperbaiki aliran sungai dan mengoptimalkan muara untuk mengatasi banjir.

"Meskipun anggaran cukup, tanpa kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, masalah banjir di Jakarta tidak akan pernah selesai," ujar Wakil Presiden kemarin setelah memantau banjir menggunakan helikopter bersama Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan sejumlah menteri.

Kalla mengatakan masalah utama pembangunan Kanal Banjir Timur adalah pengadaan lahan. Karena itu, katanya, pemerintah akan memberlakukan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan. Dengan sistem ini, penyelesaian ganti rugi tanah diselesaikan lewat pengadilan.

Sampai saat ini pembebasan tanah untuk proyek yang diperhitungkan bisa melenyapkan ancaman banjir di 150 dari 650 kilometer persegi wilayah Jakarta itu baru kelar 72 persen.

Kalla juga mendesak pemerintah Jakarta segera membenahi kawasan Kapuk, yang menyebabkan luapan air bermasalah. "Di Kapuk tidak boleh ada real estate yang egois, berdiri sendiri," katanya.

Wakil Presiden memberikan sejumlah instruksi kepada Fauzi Bowo karena hujan deras diperkirakan masih akan turun dalam seminggu ini.

Instruksi itu, kata Fauzi, antara lain memperbaiki kapasitas Cengkareng Drain dan Kali Tanjungan. Pemerintah Jakarta juga diminta mengoptimalkan Muara Cengkareng Drain, Kanal Banjir Barat, Sungai Sunter, dan Cakung Drain, yang saat ini kapasitasnya berkurang 30 persen, "Karena ratusan bangunan liar memadati kawasan tersebut," kata Fauzi.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, yang ikut rombongan Kalla, menyatakan akan menyiapkan pompa-pompa air untuk mengeringkan jalan tol. "Besok pagi sudah tidak ada genangan lagi," Djoko Kirmanto berjanji kemarin.

Djoko juga berjanji menaikkan permukaan jalan tol Sedyatmo agar tidak gampang direndam banjir. "Pemborongnya sudah ditentukan, Maret sampai April akan dimulai pembangunan fisik," ujar Djoko.

Meski puncak banjir Jakarta biasa terjadi akhir Januari atau awal Februari, Badan Meteorologi dan Geofisika mengatakan masih ada peluang banjir yang lebih besar dalam sebulan ini.

Kepala Sub-Bidang Informasi Meteorologi BMG Kukuh Ribudiyanto kemarin mengatakan Maret mendatang masih mungkin terjadi hujan lebat di Jakarta.

Hujan lebat ini akibat angin yang membawa awan dari daratan Asia melewati Jakarta. Angin ini pada Januari silam bertiup lemah.

Ia juga menyatakan musim hujan kali ini tidak akan disertai angin puting beliung karena angin barat berembus kencang. Hujan nanti juga tidak akan disertai petir. "Kalaupun ada puting beliung, hanya satu atau dua kali," kata Kukuh. NURKHOIRI | LAPORAN TIM TEMPO



Post Date : 04 Februari 2008