JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, jumlah titik pembuangan sampah ke Sungai Ciliwung berkurang.
"Sekarang ada 109 titik. Ssekarang jumlahnya berkurang. Kalau masyarakat dididik supaya tidak membuang sampah di sungai, maka jumlah titik sampah akan berkurang," katanya di Jakarta, Selasa (22/6/2010).
Dia mengatakan hal itu usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD memperingati HUT DKI ke 483 di gedung DPRD DKI Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menilai ada penanganan dan perbaikan yang signifikan terhadap sungai-sungai di Jakarta.
Pengananan sungai yang dimaksud adalah banyaknya taman-taman di bantaran sungai yang dibuat, tebing-tebing sungai yang dibersihkan dan diperkokoh untuk mencegah erosi.
Sebelumnya Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD) DKI Jakarta, Peni Susanti, di Jakarta, Kamis (17/6) mengatakan ada 109 titik pembuangan sampah di sepanjang Sungai Ciliwung.
"Saat ini baru 12 titik sampah yang ditangani. Ini berkat meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke kali dan bantarannya," katanya.
BPLHD sendiri telah membersihkan Sungai Ciliwung pada 109 titik sampah di kali sepanjang 39 kilometer tersebut, mulai dari Jembatan Kelapa Dua Depok, Srengseng Sawah Jakarta Selatan sampai dengan muara di Teluk Jakarta, Jakarta Utara.
Program pembersihan sampah ini dimaksudkan untuk mengejar target pelaksanaan Program Ciliwung Bersih tanpa Sampah pada 2012, sebagai komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menangani masalah sampah yang ada di bantaran dan badan Kali Ciliwung.
Peni mengatakan titik sampah tersebut perlu mendapatkan penanganan serius dan semua titik sampah tersebut tidak dapat terjangkau oleh kendaraan truk sampah.
Peni menambahkan selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, kegiatan pembersihan sampah juga untuk menjaga semangat warga untuk tidak membuang sampah di kali.
Warga juga diharapkan dapat memilah dan mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, serta menata bantaran sungai sebagai bagian dari halaman depan rumahnya.
"Dengan begitu harapan Kali Ciliwung menjadi sarana kegiatan ekowisata dapat segera terwujud," tambahnya. LEO SUNU
Post Date : 22 Juni 2010
|