Jember Selatan Tergenang

Sumber:Indo Pos - 21 Maret 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
WULUHAN - Hujan deras yang mengguyur Jember kemarin, menyebabkan beberapa kecamatan di Jember selatan terendam banjir. Pantauan Erje di beberapa kecamatan, puluhan rumah warga dan ratusan hektar padi siap panen terendam banjir.

Di Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan, rumah warga yang tergenang luapan air dari sungai setempat mencapai puluhan. Menurut warga, air sungai mulai meluap dan merendam rumah mereka sejak Senin malam. Meski tidak ada korban jiwa, namun puluhan warga yang rumahnya terendam tak bisa memasak karena banyak dapurnya banyak yang tergebang lumpur.

Sementara jalur jurusan Balung - Jenggawah juga tergenang air hingga hampir satu meter. Akibatnya banyak pengendara yang terjebak air dan berbalik arah dan mencari jalur alternatif. Namun, demikian banyak pengendara motor yang nekad menerobos meski harus berjuang melewati genangan air yang cukup deras.

Menurut Gito, warga Desa Glundengan Wuluhan, hujan deras mulai turun sejak Senin sore hingga pagi dinihari kemarin. Akibat derasnya hujan itu, beberapa sungai dan saluran air di desa erstidak mampu menampung luapan air.

Sedangkan di Desa Karanganayar, Kecamatan Ambulu luapan air juga menggenangi sejumlah ruas jalan dan sawah. Bahkan, SD Karanganyar 05, juga tergenang air.

Sedangkan jalan umum menuju Desa Jatisari Jenggawah juga tergenang air setinggi 30 sentimeter.

Selain banyak ruas jalan dan rumah tergenang, ratusan hektar padi di beberapa kecamatan di Jember selatan juga terendam. Seperti di Kecamatan Rambipuji, Balung, Wuluhan dan Ambulu. Menurut warga, ratusan hektar padi yang terendam tersebut akibat meluapnya air dari sungai atau saluran irigrasi yang tak mampu menampung air.

"Sudah dua hari ini air meluap dan banyak merendam padi-padi di sawah sekitar sini.," kata Jumari salah satu petani asal Desa Tamansari, Wuluhan.

Selain luapan air sungai, hujan yang turun di sertai dengan angin kencang juga membuat tanaman padi roboh.

Pengamatan Erje, ratusan hektar padi tersebut sebenarnya siap di panen dan tinggal menunggu waktu saja. Namun karena terendam, banyak petani yang memutuskan untuk memanen awal. Alasannya, jika terus dibiarkan para mereka kuatir tanaman padi tersebut akan membusuk dan tak bisa dipanen sama sekali. " Terpaksa dipanen awal, dari pada rusak, sebab selain terendam air, tanaman padi itu sebelumnya juga sudah terserang hama dan mudah roboh," kata Munfaidah, salah petani kemarin.

Akibat terendamnya ratusan hektar tanaman padi ini, kerugian diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Karena dengan panen dini tersebut, akan semakin banyak penyusutan hasil panen.

Nasib lebih nahas lagi, dialami Juariyah petani asal Dusun Karanganyar, Rowotamtu, Rambipuji. Hujan deras dan angin kencang, membuat tanaman padinya yang muda ambruk. " Mau dipanen bagaimana, kalau padinya masih muda dan baru berbuah,"katanya.

Sementara itu, menurut Said Salim, petugas pengamat air di Dam Bedadung, selama dua hari terakhir, debit air di sungai bedadung memang mengalami peningkatan. "Peningkatannya lumayan besar," katanya, kemarin.(jum/rid)



Post Date : 21 Maret 2007