Jawa Terancam Kelangkaan Air

Sumber:Kompas - 04 Juli 2012
Kategori:Air Minum
Bandung, Kompas - Pulau Jawa dikategorikan pemerintah sebagai pulau yang terancam mengalami kelangkaan air akibat tekanan populasi penduduk. Padahal, cadangan sumber daya air di Indonesia sebanyak 3.900 miliar meter kubik per tahun merupakan lima besar di dunia.
 
Hal itu diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sewaktu memberikan orasi ilmiah dalam Peringatan 92 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia yang bertempat di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/7). Dia memaparkan orasi berjudul ”Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia”.
 
Djoko menerangkan bahwa Pulau Jawa dihuni hampir 138 juta jiwa atau setara dengan 58 persen dari total populasi Indonesia, sedangkan jumlah air permukaan hanya 124.000 meter kubik per detik. Indeks pemakaian air yang menunjukkan rasio jumlah pemakaian air dengan air yang tersedia di Pulau Jawa sebesar 0,5, yang dikategorikan sudah mengkhawatirkan. Setengah dari total penduduk di Pulau Jawa memiliki akses terhadap air sebanyak 1.210 meter kubik per kapita per tahun. Padahal, angka nasional mencapai 16.600 meter kubik per kapita per tahun.
 
”Apabila menggunakan konsep water footprint yang mengonversi pangan dengan kebutuhan air, Pulau Jawa sudah bisa digolongkan mengimpor air karena memerlukan pasokan beras dari pulau lain untuk memenuhi kebutuhan penduduknya,” ujar Djoko.
 
Alih fungsi lahan karena tekanan penduduk juga menyebabkan terganggunya alur hidrologis daerah aliran sungai sehingga menyebabkan peningkatan intensitas bencana alam. Pada tahun 2010, terjadi 442 kali banjir dan meningkat menjadi 554 kali pada tahun 2011.
 
Tekanan populasi di daerah perkotaan menyebabkan air bersih langka sehingga mendorong ekstraksi air tanah dalam secara berlebihan. Apabila terus berlanjut, dampak yang dikhawatirkan adalah penurunan muka tanah sehingga terjadi peningkatan peluang intrusi air laut ke daratan.
 
Dalam kesempatan yang sama, Djoko mengajak perguruan tinggi untuk menyediakan ahli teknik hidrologi untuk menjawab masalah kelangkaan air. Salah satu tantangan adalah mengatur agar pasokan air yang berlebih di satu daerah bisa dinikmati daerah yang kekurangan air.
 
Sementara itu, Rektor ITB Akhmaloka menjelaskan bahwa perguruan tinggi siap mendukung program pemerintah dengan kolaborasi, salah satunya dengan penyediaan tenaga ahli ataupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (ELD)


Post Date : 04 Juli 2012