|
SUMEDANG, (PR).Sebanyak 4.000 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kab. Sumedang mengeluh, akibat tidak mendapat pasokan air bersih. Kondisi seperti itu sudah dialami mereka selama tiga hari, sejak terputusnya jaringan pipa berdiameter 300 milimeter yang terpasang pada water treatment plan (WTP), sumber mata air Citekin, yang terseret longsoran Bukit Nangorak Desa Margamekar Kecamatan Sumedang Selatan Kab. Sumedang, Senin (9/1). Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun "GM" Rabu (11/1) menyebutkan, akibat putusnya pipa PDAM, sejumlah warga yang semula mendapatkan pasokan air bersih dari jaringan itu, terpaksa kembali menggunakan air sumur dan hujan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, mereka juga harus bersedia antre, untuk memperoleh air bersih yang dikirim petugas PDAM, melalui dua unit tangki air. Kepala Bagian Umum PDAM Kab. Sumedang, Rd. Moch. Taufik, S.E. membenarkan adanya kondisi itu. Menurutnya, hujan deras yang terus mengguyur wilayah selatan Kota Sumedang, menyebabkan terjadinya longsor di Bukit Nangorak. Secara kebetulan lokasi longsor itu, persis terjadi di daerah jaringan perpipaan milik PDAM, atau berjarak 200 meter dari WTP sumber mata air Citekin. "Akibatnya, pipa berdiameter 300 milimeter dengan panjang 100 meter, terseret longsor," katanya. Dengan terjadinya peristiwa itu, pihak PDAM diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 250 juta. Kerugian itu masih merupakan perkiraan kasar, dan tidak menutup kemungkinan kerugian lebih dari angka tersebut. Sambil melaksanakan perbaikan jaringan, pihak PDAM terus melakukan pasokan air bersih yang dikirim melalui dua unit tangki air. (B.108) Post Date : 12 Januari 2006 |