|
MOJOKERTO - Persoalan banjir dan genangan air di Kota Mojokerto yang hingga sekarang membuat warga dihantui rasa waswas, langsung mendapat tanggapan dari Pemkot Mojokerto. Pemkot telah merencanakan membuat rumah pompa. Rencana tersebut ditegaskan Asisten I Pemkot Mojokerto, Sutikno. Menurutnya, dengan membuat terobosan tersebut, diharapkan dapat memberikan penyelesaikan terhadap persoalan banjir atau genangan air yang terjadi selama ini. "Memang banjir atau genangan air menjadi persoalan kota selama ini. Dan, itu terjadi sejak lama. Karena itu, untuk mengatasinya, kami sudah merencanakan untuk membuat rumah pompa," katanya. Rumah pompa yang dijanjikan tersebut, rencananya akan ditempatkan di dua titik. Antara lain di Jl Hayamwuruk, tepatnya dekat rumah dinas Wali Kota Mojokerto dan di dekat Jl Gajah Mada. "Ini merupakan rencana kami sebagai solusi banjir jangka pendek. Selanjutnya, akan dipikirkan kembali untuk jangka panjangnya," katanya. Terkait realisasi rumah pompa tersebut, Pemkot Mojokerto menjanjikan dalam tahun 2007 bakal terwujud. Kedua rumah pompa tersebut akan menyedot seluruh saluran air yang ada di daerah ini dan langsung membuangnya ke sungai Brantas. "Meski ini jangka pendek, namun kami akan menyeriusinya. Termasuk untuk melancarkan saluran air yang ada," ujarnya. Sayangnya, untuk sementara ini, pihaknya belum dapat memberikan kejelasan soal besaran anggaran yang dibutuhkan. Selain karena ini baru akan direalisasikan tahun depan, terkait teknisnya akan disusun lebih menderail. "Kalau soal anggaran yang dibutuhkan, ya nanti tahun 2007," ungkapnya. Meski sudah direncanakan membuat rumah pompa, namun pemkot tetap akan menjalankan pompa yang sudah ada. Pompa yang berfungsi menyedot genangan air di gang-gang tersebut terus berkeliling menanggulangi setiap genangan," katanya. Meski demikian ini masih merupakan rencana, namun paling tidak, rencana ini sebagai jawaban eksekutif terhadap pandangan umum (PU) fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Kota Mojokerto. Dengan demikian, dewan sendiri juga dituntut untuk ikut mengawasi realiasasinya. Sedangkan, sebagai ancang-ancang jangka panjang, diperkirakan bakal melakukan penyudetan di kali Porong. Untuk dapat mewujudkan rencana tersebut, pemkot dituntut untuk dapat menjalin kerjasama dengan daerah tetangga, yakni Kabupaten Mojokerto. Pasalnya, lokasi penyudetan tersebut berada di wilayah kabupaten. Seperti diketahui, warga Kota Mojokerto, terutama yang berada di gang-gang setiap turun hujan kerapkali dibayangi rasa waswas terjadi genangan air. Genangan tersebut diduga karena kecilnya saluran air yang ada, serta akibat luapan air dari jalan raya yang posisinya lebih tinggi. (abi) Post Date : 24 Mei 2006 |