|
Diramalkan terjadi pasang laut dalam skala besar di pantai utara Jakarta. Jika ramalan ini benar, diperkirakan kawasan Muara Baru dan sekitarnya bakal kembali tergenang apabila tidak dilakukan perbaikan terhadap kondisi tanggul yang rusak saat ini. Pasang laut yang terjadi saat ini telah melumpuhkan Muara Baru. Kesempatan usaha masyarakat terhambat, aksesibilitas semakin sulit dan kondisi sanitasi tambah memprihatinkan. Wabah diare telah menyerang sebagian besar anak balita karena keterbatasan air bersih. Sementara ancaman pasang laut dalam jangka panjang diperkirakan membuat kawasan ini sulit dipastikan kapan derita rakyat akan berhenti. Jika mengacu pada hasil penelitian Armi Susandi dari Institut Teknologi Bandung, bila suhu Bumi terus meningkat dan air pasang laut juga meningkat sampai satu setengah meter, maka diperkirakan pada tahun 2035 Bandara Soekarno-Hatta akan hilang. Jika hasil kajian ini terbukti, tanpa menunggu tahun 2035 sebagian daerah Muara Baru mungkin sudah hilang lebih dulu. Asumsi ini dibuat dengan melihat kondisi kawasan yang langsung berbatasan dengan bibir pantai, dan tidak dilengkapi adanya "benteng alam" berupa areal hutan bakau dan tembok laut. Seperti diketahui, hutan bakau memiliki kemampuan untuk meredam gelombang laut dan menjadi penahan tsunami yang kokoh. Dengan ketinggian pohon bakau yang mencapai 2,5-3 meter dan memiliki bentang alam yang cukup memadai, maka ini dapat menjadi faktor penghambat terhadap gelombang laut. Apabila peningkatan suhu Bumi terus terjadi dan pasang laut semakin meningkat, maka ancaman bencana akan datang dari dua arah bagi kawasan pesisir pantai utara Jakarta. Diperkirakan, banjir dalam jangka waktu yang lebih panjang akan semakin menenggelamkan wilayah pesisir. Jalan tol menuju bandara juga bakal kembali terendam sehingga ancaman kelumpuhan akan semakin menghantui Jakarta. Kondisi di atas bisa terjadi, tetapi juga bisa dihindari bila antisipasi bencana sejak awal sudah dilakukan. Pembuatan tanggul setinggi lebih dari dua meter yang akan dibangun oleh Pemprov DKI pada tahun 2008 di sepanjang pesisir Muara Baru dapat menjadi media pencegah untuk jangka pendek. Untuk jangka panjang, perlu dipertimbangkan membuat benteng alam dalam bentuk hutan bakau. Guna mengurangi risiko kerugian materi dan jiwa, sudah saatnya dipertimbangkan melakukan relokasi penduduk ke lokasi yang lebih aman. Namun, solusi yang tepat saat ini untuk dilakukan adalah bagaimana menyelamatkan warga Muara Baru dari penderitaan yang berkepanjangan. Yayat Supriatna Pengajar di Jurusan Teknik Planologi Universitas Trisakti Post Date : 28 Desember 2007 |