|
Banjarmasin, BPost Napsiah (65) begitu terkejut ketika mendengar tarif leding naik lagi. Terlebih ketika dia mendengar informasi kenaikannya cukup tinggi, mencapai 10 persen. Terang saja dia merasa keberatan lantaran kenaikan itu terjadi di tengah meroketnya harga kebutuhan pokok akibat penaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Nenek yang tinggal di Jahri Saleh ini hanya bisa geleng-geleng kepala. Terbayang bakal membayar tarif leding dalam jumlah lebih mahal dari biasanya yang hanya sebesar Rp25 ribu. Dia menyesalkan mengapa sebelumnya tidak ada pemberitahuan tarif leding akan dinaikkan. Tiba-tiba naik begitu saja. Kini nasi telah menjadi bubur. Wakil rakyat di DPRD Kota Banjarmasin pun menyetujui kenaikan itu. Napsiah hanya bisa menuntut agar PDAM Bandarmasih memperbaiki kualitas air dan tidak lagi air sering macet. Pelanggan PDAM Bandarmasih lainnya, Aisyah, warga Sultan Adam mengaku hanya bisa pasrah dengan sikap perusahaan yang menyuplai air ke rumahnya itu. Hanya saja dia masih berharap akan ada kebijakan yang meringankan pelanggan. "Kenaikan tersebut seperti kenaikan BBM, meski banyak yang keberatan, tetap sulit diturunkan lagi. Tapi tolong beri kebijakan lain yang meringankan," pintanya. Meski akhirnya dia menerima dengan terpaksa, tapi tetap berharap pelayanan ditingkatkan. Karena selain sering macet, terkadang airnya juga berubah-ubah warnanya. Setelah tarifnya naik, hal-hal tersebut tidak pernah terjadi lagi. Sementara itu anggota FPKS DPRD Kota Banjarmasin M Komari mengatakan, penolakan fraksinya terhadap usulan kenaikan pada rapat konsultasi karena terlalu memberatkan masyarakat. Meski pada hakikatnya penyesuaian tarif tersebut juga akan berubah enam bulan yang akan datang. "Masyarakat kita hanya melihat besaran angka kenaikan itu, bukan alasan logis lainnya. Meskipun nanti dinaikkan lagi dan pada intinya sama, masyarakat lebih senang hal yang demikian. Karena angka kenaikannya kecil yakni sebesar lima persen saja," katanya. Terkait pelayanan yang dilaksanakan selama ini, Komari justru mengatakan cukup baik. Terbukti perkembangan jaringan pipa semakin luas. Yang dulu hanya masyarakat perkotaan, kini merambah sampai ke pelosok. Sedang ketua yayasan lembaga konsumen Indonesia (YLKI) Kalsel Arpawi Ramon mengritik tidak adanya sosialisasi bahwa tarif leding bakal dinaikkan. Meski begitu dia menilai kenaikan itu wajar dan bahkan mutlak dilakukan karena jika tidak, dikhawatirkan akan menurunkan pelayanan. "Kalau saya lihat kenaikan tersebut masih wajar, karena sangat sebanding dengan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Meski demikian diharapkan dengan penyesuaian tarif tersebut harus diikuti, peningkatan pelayanan yang lebih baik lagi," katanya. Menanggapi berbagai tuntutan peningkatan kualitas pelayanan, Dirut PDAM Bandarmasih Zainal Arifin saat dihubungi BPost berjanji akan terus meningkatkan pelayanan, termasuk meminimalisir gangguan.c5 Post Date : 18 November 2005 |