Jalur Pantura Lumpuh

Sumber:Koran Sindo - 27 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
TEGAL(SINDO) Hujan deras yang mengguyur wilayah pantai utara (pantura) barat hingga timur Jateng, sempat mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh.

Di perbatasan Tegal-Pemalang, tepatnya di Jalan Raya Warurejo, banjir setinggi 0,5 meter mengakibatkan arus dari dua arah mengalami kemacetan sekitar enam jam. Menurut warga, luapan Sungai Plawangan mulai menggenangi areal persawahan di sepanjang jalur pantura pada pukul 04:00 WIB.

Berselang satu jam kemudian limpasan air yang membentuk danau antara Warurejo hingga Suradadi mulai meluap ke jalur utama. Ketinggian air sempat mencapai 0,5 meter sehingga banyak kendaraan yang macet, ujar Tasirin, petugas bantuan polisi (Banpol) yang bersiaga di Pos 01,Babadan,kemarin.

Untuk mengantisipasi terjadinya musibah dan jatuhnya korban jiwa, Polres Tegal sejak pukul 05.00 WIB menerjunkan regu cadangan, di luar petugas reguler berupa satu peleton cadangan Satlantas, Satsamapta, Patroli Motor, dan SAR Polres.

Banjir seperti ini memang sulit diantisipasi. Memindahkan arus ke jalur alternatif juga sulit dilakukan karena kondisinya tidak memadai, tukas Kapolres Tegal AKBP Hotman Simatupang, melalui Kaur Bin Ops Satlantas,IPTU Pranata, di lokasi banjir,kemarin.

Akibat banjir di jalur pantura, kemacetan terjadi hingga ke Pagaran, Pemalang, atau sekitar 2 kilometer (Km).Demikian pula terlihat ratusan kendaraan mengular sekitar 1 km ke arah barat. Dirlantas Polda Jateng Kombes Khaerudin didampingi Kasubag Lantas Kompol Nurhandono kemarin sempat melakukan sidak di lokasi.

Untuk memperlancar arus, petugas menerapkan sistem buka tutup. Selain menggenangi ruas-ruas jalan, hujan deras yang mengguyur wilayah pantura barat mengakibatkan ribuan rumah di Kab Tegal, Kota Tegal, Kab Brebes, dan Kab Pemalang terendam banjir. Banjir disebabkan meluapnya air sungai. Ketinggian air berkisar antara 0,5 sampai 1 meter.

Di Kab Tegal, banjir terparah menerjang Kec Warurejo, Suradadi, dan Kramat. Di tiga kecamatan tersebut, sedikitnya 1.000 rumah terendam banjir. Air yang masuk ke areal permukiman berasal dari luapan Sungai Plawangan di perbatasan Pemalang- Tegal, Sungai Rambut, Sungai Maribaya.

Menurut warga, banjir didahului dengan hujan deras selama hampir 10 jam, sejak Selasa (25/12), pukul 18.00 WIB. Menjelang subuh, sekitar pukul 04.00 WIB, air sungai mulai meluap dan memasuki rumah warga. Puncaknya, sekitar satu jam kemudian ketinggian air telah mencapai setengah meter.

Di beberapa desa yang berdekatan dengan sungai,luapan air bahkan mencapai satu meter. Misalnya, di Desa Sidoharjo, Kec Suradadi, Desa Maribaya, Kec Kramat, dan Desa Kedungkelor serta Rangimulya, Kec Warurejo. Inventarisasi sementara, sekitar 400 rumah penduduk, puluhan hektare padi baru tanam, dan puluhan hektare tambak terendam banjir. Di Desa Rangimulya, seluruh rumah tergenang air, jelas Cmat Warurejo, Fakihurohim, usai meninjau lokasi banjir, kemarin.

Di Kab Brebes, banjir dengan ketinggian 75 centimeter melanda Kel Kaligangsa Wetan, Kec Brebes.Banjir disebabkan luapan Su-ngai Pemali dan Sigeleng.Kondisi serupa juga terlihat di Kota Tegal.

Banjir bandang terjadi di Kel Kalinyamat Kulon,Kec Margadana. Daerah dengan kondisi geografis lebih rendah menyebabkan puluhan rumah terendam air sekitar 0,5 meter. Di Kab Pemalang,luberan Sungai Comal mengenangi permukiman warga di tiga kecamatan yakni Comal, Petarukan,dan Ulujami.



Post Date : 27 Desember 2007