Jalur Pantura Banjir

Sumber:Media Indonesia - 06 November 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SEMARANG (Media): Sejumlah ruas jalur pantai utara (pantura) di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), kemarin, tergenang banjir setinggi 80 sentimeter (cm) sehingga menimbulkan kemacetan.

Banjir antara lain merendam ruas jalan Kaligawe-Jembatan Tenggang dan di bawah jembatan Tol Terboyo-Jatingaleh, akibat meluapnya Sungai Tenggang. Sejumlah kendaraan yang akan melintas di jalur itu harus berbalik arah untuk mencari jalan alternatif, sehingga menimbulkan kemacetan.

Kendaraan antara lain berputar melalui jalan lingkar utara (pelabuhan) dan jalan arteri-Bangetayu-Genuh.

Sungai Tenggang meluap setelah wilayah Kota Semarang diguyur hujan deras sejak Minggu (4/11). Tanggul sungai tidak mampu menampung volume air yang kian meninggi, sehingga air melimpah di jalur pantura. Selain akibat luapan sungai, banjir di yang menggenangi ruas di bawah jembatan tol juga karena posisinya lebih rendah daripada posisi ruas jalan lainnya.

''Ketinggian air yang menggenangi dua lokasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan peristiwa serupa beberapa hari lalu,'' kata Mahfud, 50, sopir angkutan jurusan Johar-Genuk.

Hal senada diungkapkan Rois, 39, sopir bus jurusan Semarang-Tegal. Untuk menghindari kemacetan akibat tingginya air, dia terpaksa mengalihkan perjalanan kendaraan melalui jalur lingkar utara Semarang. Dengan demikian, saat keluar dari Terminal Terboyo langsung ke Kalibanteng, Semarang.

Hingga berita ini diturunkan hujan deras masih terus mengguyur Kota Semarang, sehingga sejumlah jalan protokol di kota itu juga mulai tergenang setinggi 25 cm hingga 75 cm.

Rendam sawah

Di Jateng, hujan deras juga mulai merendam sawah di Kabupaten Cilacap, antara lain di Kecamatan Binangun dan Kroya. Banjir setinggi 50 cm yang terjadi sejak Minggu petang baru surut kemarin setelah hujan reda. Jika hujan kembali mengguyur, dipastikan lahan tanaman pangan itu akan kembali terendam.

Sementara itu, banjir yang menggenangi Kota Palembang, Sumatra Selatan, kemarin siang surut seiring surutnya Sungai Musi. Tetapi dikhawatirkan pada malam hari banjir akan kembali merendam kota itu bersamaan pasangnya Sungai Musi.

Dari Banjarmasin dilaporkan, hujan deras yang selama dua pekan terus terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, menyebabkan sejumlah daerah terancam banjir. Ancaman bencana itu disebabkan lemahnya daya dukung lingkungan, akibat kerusakan kawasan hutan sepanjang daerah aliran Sungai Barito.

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kalsel Rahmadi Kurdi, kemarin, mengatakan musim hujan di wilayah Kalsel diperkirakan berlangsung hingga Maret 2008. Wilayah yang rawan banjir antara lain, Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar bagian utara, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kabupaten Kotabaru.

Untuk menghadapi ancaman itu, katanya, dia telah mengimbau kepada pemerintah setempat untuk mengantisipasinya.

Di Yogyakarta, karamba di sepanjang aliran Sungai Winongo dan Sungai Code dibongkar paksa petugas dari Pemerintah Kota Yogyakarta karena dikhawatirkan menghambat aliran air sehingga menimbulkan banjir pada musim hujan ini.

Di sisi lain, banjir yang melanda Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhok Seumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, pada 21-24 Oktober lalu mengakibatkan petani dan petambak rugi Rp1,5 miliar. Kerugian sebesar itu meliputi kerusakan 248 hektare tanaman padi dan 152 hektare tambak. (AS/LD/DY/AY/SO/MR/BY/BG/RK/N-1).



Post Date : 06 November 2007