|
Jakarta, Kompas - Buruknya jaringan drainase di DKI Jakarta dan kawasan-kawasan perbatasan kembali terlihat dengan munculnya genangan di beberapa tempat, Sabtu (27/10) petang. Genangan-genangan akibat hujan deras selama dua jam itu juga menyebabkan kemacetan yang parah di sejumlah lokasi Ibu Kota. Pengamatan Kompas, Sabtu kemarin, menunjukkan, genangan misalnya terjadi di salah satu titik di Jalan Deplu Raya, Jakarta Selatan, dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter. Genangan itu memperparah kemacetan di pertigaan Jalan Kesehatan Raya. Mobil dan sepeda motor mengambil lajur sebelah kanan menghindari genangan sepanjang lebih dari 30 meter itu. Kemacetan juga terjadi di Jalan Ir H Juanda, Ciputat, Kabupaten Tangerang. Tak adanya drainase membuat air hujan menggenang dan memenuhi setengah badan jalan, baik dari arah Jakarta maupun sebaliknya. Genangan paling parah terdapat di antara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dan pertigaan menuju Rempoa. Kendaraan terjebak kemacetan. Kemacetan paling parah akibat genangan terjadi di kawasan Pondok Cabe, yang terendam sepanjang 300 meter. Menurut Veronika, warga Pamulang, kemacetan terjadi hingga sepanjang lima kilometer. "Kemacetan sangat parah akibat genangan yang tingginya mencapai 20 sentimeter. Beberapa sepeda motor harus didorong karena mesinnya mati saat terjebak genangan," katanya. Waspada banjir Sehubungan dengan masih banyaknya drainase yang belum selesai dibangun dan intensitas hujan yang tinggi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir. Sistem peringatan dini, pengungsian warga, dan pengamanan kawasan menjadi fokus kewaspadaan yang dilatihkan bagi aparat di tingkat kelurahan. Pelatihan penanganan menghadapi banjir digelar di kawasan- kawasan yang rawan banjir tahunan, seperti yang digelar di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu. Latihan menampilkan simulasi penyelamatan dengan perahu karet, dapur umum, tenda medis, dan pengamanan kawasan dari penjarah. "Latihan penanganan warga menghadapi banjir diperlukan agar semua elemen masyarakat terbiasa melakukan evakuasi jika terjadi banjir. Banjir belum dapat diatasi secara tuntas di Jakarta," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Menurut Prijanto, pemerintah belum dapat memperbaiki semua jaringan drainase Jakarta pada tahun ini karena keterbatasan dana. Oleh karena itu, pemerintah provinsi menyiapkan antisipasi jika terjadi banjir. (eca) Post Date : 28 Oktober 2007 |