KARAWANG, (PR).- Sejumlah jalan utama di wilayah Karawang Kota tergenang air setelah diguyur hujan seharian, Kamis (14/1). Hal tersebut disebabkan buruknya pemeliharaan jaringan saluran pembuangan air (drainase).
Berdasarkan pemantauan "PR" di lapangan, sejumlah jalan utama yang tergenang itu, di antaranya Jln. Tuparev (depan Pasar Johar), Jln. Jend. A. Yani, Jln. Husni Hamid, dan Jln. Arif Rahman Hakim.
Ketinggian air mencapai 15 sentimeter di jalan-jalan utama tersebut akibat hujan yang tak berhenti sejak pagi. Kendaraan yang melintas lebih memilih mengambil jalur lain daripada menerobos genangan air.
Arman (30), warga Kel. Tanjungpura, Kec. Karawang Barat, mengaku, dia terpaksa menerobos genangan air di jalan bawah perlintasan kereta api itu untuk memperpendek jarak tempuhnya.
Dia mengeluhkan minimnya perhatian Pemkab Karawang terhadap pemeliharaan saluran buangan di jalan tersebut. "Karena setiap hujan, jalan ini pasti tergenang. Jalan sebagus apa pun kalau sudah tergenang pasti cepat rusak," katanya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Karawang Budiwanto meminta Pemkab Karawang menyiapkan langkah antisipatif, terutama penanganan drainase.
Budiwanto menyarankan Pemkab Karawang agar menggunakan dana dari block grant selama dua bulan ke depan untuk mengantisipasi musim hujan. "Gunakan saja dana yang ada jangan tunggu sampai banjir," ucapnya.
Di Bekasi
Kondisi serupa terjadi di Kota Bekasi. Warga setempat mendesak pemkot agar segera memperbaiki sistem drainase, terutama di sekitar akses jalan utama dan jalan menuju perumahan. Saat musim hujan seperti sekarang ini, banjir akibat drainase yang tidak berfungsi semakin sering terjadi.
Salah seorang warga Perumnas III, Kelurahan Aren laya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Dimas (34), mengatakan, perumahan tempatnya tinggal sering tergenang banjir hanya karena drainase yang tidak berfungsi.
"Sekarang sudah masuk musim hujan, tiap hujan turun lebih dari tiga jam, perumahan kami pasti tergenang air setinggi betis orang dewasa," katanya.
Padahal, warga telah berusaha membuang sampah yang menyumbat drainase di perumahan mereka dengan menggunakan bambu dan besi.
Hal yang sama juga diungkapkan sejumlah warga di sekitar Jln. Jatimakmur, Pondokgede. Saat hujan deras, rumah warga di pinggir jalan selalu kebanjiran akibat saluran air yang mampet. (A-153/A-155)
Post Date : 15 Januari 2010
|