|
Lamongan, Kompas - Sampai hari Senin (17/3), jalan utama sejumlah desa di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, seperti Desa Banjar, Desa Tegalsari, Desa Kedungharjo, Desa Tegalrejo, dan Desa Simorejo, belum bisa dilewati. Tinggi air rata-rata masih 1,5 meter. Perjalanan dilakukan dengan perahu. Tinggi air di jalur yang menghubungkan Kecamatan Widang dengan Kecamatan Plumpang, juga 1,5 meter. Desa Ngadipuro hingga Desa Bandungrejo terendam. Di Kecamatan Widang, rumah warga di 13 desa masih terendam. Adapun di Lamongan banjir masih menggenangi 11 desa di Kecamatan Laren. Kerugian akibat banjir di Lamongan, menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Aris Wibawa, sekitar Rp 7 miliar. Adapun Pemkab Tuban belum menghitung. Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sebanyak 50 rumah di Desa Cikembang dan 23 rumah di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, terkena tanah longsor dan banjir lumpur sejak Minggu (16/3) sampai Senin sore. Sebanyak 25 keluarga di Kampung Ciherang, Desa Cikembang, mengungsi. Demikian pula 45 keluarga dari Kampung Pilar Dua, Desa Tarumajaya. Sementara itu, banjir yang menggenangi 780 rumah di Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, beberapa hari lalu kini surut. Masyarakat sibuk membersihkan lumpur setinggi mata kaki. Bupati Bandung Obar Sobarna saat mengunjungi korban banjir meminta semua pihak di sekitar bantaran sungai agar tidak menyalahi aturan. Rumah, pabrik, atau bangunan lain harus segera dibongkar untuk mengembalikan lebar dan fungsi utama sungai. Di Solo, Jawa Tengah, Komisi V DPR mempersilakan pemerintah menggunakan APBN tahun 2008 sebesar Rp 300 miliar untuk menangani daerah aliran Sungai Bengawan Solo. APBN itu, antara lain, digunakan untuk perbaikan irigasi dan pengendalian banjir. Hal itu dikemukakan Ketua Komisi V DPR Ahmad Muqowam, Senin, saat berkunjung di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Komisi V bersama mitra kerjanya mengunjungi Bengawan Solo serta berdialog dengan petugas di BBWSBS, Perum Jasa Tirta, dan Wali Kota Solo. Di Karanganyar, Gubernur Jateng Ali Mufiz menyatakan, perlu penanganan komprehensif untuk mengatasi banjir akibat Bengawan Solo mulai dari Waduk Gajah Mungkur, hulu Bengawan Solo hingga ke hilir. (ACI/CHE/SON) Post Date : 18 Maret 2008 |