Jalan Rusak, Air Bersih Sulit

Sumber:Indopos - 24 Maret 2008
Kategori:Air Minum

GRESIK - Banjir luapan Bengawan Solo dan Kali Lamong masih jadi mimpi buruk bagi warga. Ratusan hektare sawah dan tambak di Kecamatan Dukun terendam air luapan Bengawan Solo kemarin. Warga Kecamatan Benjeng kesulitan air bersih pasca banjir akibat luapan Kali Lamong.

Luapan Bengawan Solo melanda tiga desa, yaitu Bengeran, Lowayu, dan Trimenggal, Kecamatan Dukun. Air juga mulai masuk jalan Desa Madumulyorejo. "Saat ini kami nyatakan siaga," kata Camat Dukun Setya Utomo kemarin (23/3).

"Bila nanti malam (tadi malam, Red) hujan lebat seperti pada Jumat (21/3), status kami naikkan," tambah Setyo. Air Bengawan Solo mulai merembes keluar dari tangkis yang sempat jebol sepanjang 40 dan 60 meter pada banjir awal Januari 2008. Warga mulai membenahi tangkis Kaliagung, yang berada di Dusun Kaliagung, Desa Tiremenggal, itu.

"Kami bersama TNI bekerja bakti menguatkan tangkis tersebut dengan memberikan karung berisi pasir dan terpal," terang Suryo. Sekitar seribu karung pasir dan dua terpal dipasang di tangkis. Harapannya, rembesan air Bengawan Solo tidak semakin menggerus tanggul.

Di Kecamatan Benjeng, banjir akibat luberan Kali Lamong berlangsung lama. Sehari banjir, sehari berikutnya surut. Banjir itu terjadi karena Kali Lamong mengalami pendangkalan. Selain itu, curah hujan di wilayah Mojokerto maupun Lamongan cukup tinggi.

Banjir melanda 14 desa di sana. Kini muncul masalah. Sejumlah warga korban banjir kesulitan air bersih. Sebab, sumur dan telaga desa yang biasa untuk keperluan memasak dan mencuci tercemar air luberan Kali Lamong.

"Biasanya kami menggunakan air sumur untuk memasak dan mencuci. Tapi, air sumur kemasukan banjir," ujar Sukaya, 30, warga Dusun Nyanyat, Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng.

Warga Desa Bulangkulon bernasib sama. Mereka kini berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik memberikan bantuan air bersih untuk keperluan memasak dan minum. "Memang ada keluhan itu. Tapi, hanya sebagian," kata Kepala Desa Bulangkulon Bani Iswanto ketika dikonfirmasi Jawa Pos kemarin (23/3).

Meski begitu, dia tetap berharap pemerintah segera memberikan bantuan air. "Droping air bersih tetap diperlukan," tambahnya. Selain kesulitan air bersih, banjir telah menyebabkan jalan umum rusak berat.

Dari pantauan Jawa Pos di dekat Dusun Ngablak, Desa Kedungrukem, jalan raya Benjeng-Balongpanggang tergerus sepanjang 200 meter dengan kedalaman 1,2 meter. Pengendara harus berhati-hati karena bisa terperosok ke lubang berdiameter 2 meter itu.

Camat Benjeng Suryo Wibowo mengatakan, perbaikan jalan dengan pengurukan pedel maupun pengaspalan akan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Gresik. "Kami sudah melaporkan kondisi jalan ini ke Pak Bupati (Bupati Gresik Robbach Ma’-sum, Red)," tambah Suryo. (yad/roz)



Post Date : 24 Maret 2008