|
SURABAYA - Bila pada hari-hari awal musim penghujan hujan turun setelah tengah hari, dalam beberapa hari terakhir, Surabaya mulai diguyur hujan sejak pagi. Misalnya, kemarin, hujan mulai turun sekitar pukul 09.30. Hujan deras disertai angin kencang itu mengakibatkan beberapa wilayah tergenang air cukup tinggi. Akibat lainnya, jalan-jalan sempat "lumpuh". Banyak kendaraan yang tak berani melintas di jalan-jalan yang tergenang itu. Bahkan, beberapa kendaraan roda dua maupun roda empat sempat mogok karena mesinnya terkena air. Padahal, jam-jam itu termasuk jam sibuk lalu lintas. Genangan air setinggi betis orang dewasa kemarin, antara lain, terlihat di Jl Praban. Jalan kembar tersebut seolah berubah menjadi sungai di tengah kota. Para pedagang sepatu yang bertebaran di jalan itu pun mengeluh karena dagangannya basah. Anak-anak sekolah, terutama siswa SMPN 3 yang sekolahnya berlokasi di jalan tersebut, terpaksa melepas sepatu dan mencincing roknya supaya tidak basah ketika keluar dari halaman sekolah. "Sudah biasa, Mas. Kalau banjir, ya mesti nyangking sepatu," kata beberapa siswi SMPN 3 yang kemarin berbasah-basah menuju sekolahnya. Selain di Jl Praban, menurut pantauan Jawa Pos, hampir seluruh Surabaya tergenang banjir. Di antaranya, Jl Basuki Rahmat, Jl Mayjen Sungkono, Jl Dharmawangsa, Jl Raya Nginden, Jl Prof Moestopo, Jl Raya Darmo, dan Jl Kertajaya. Banjir di Jl Dharmawangsa sampai masuk ke rumah warga. "Hujannya cukup deras. Jadi, genangan air sangat tinggi," ungkap seorang warga Jl Dharmawangsa. Bahkan, angin kencang yang menyertai hujan kemarin merobohkan puluhan reklame insidental di pinggir-pinggir jalan. Kepala Bina Marga dan Pematusan Surabaya Sri Mulyono menjelaskan, tingginya genangan air di beberapa wilayah itu disebabkan saluran pembuangan tersumbat. Padahal, pihaknya sudah memperlebar saluran itu. "Sangat mungkin tersumbat sampah. Karena itu, sebaiknya masyarakat turut membantu tugas kami, tidak malah menambah masalah," tegasnya. Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika Maritim Perak II Surabaya memperkirakan, cuaca Surabaya sampai minggu depan cenderung hujan deras disertai angin kencang. Itu disebabkan pertumbuhan awan cumolunimbus (CB). "Awan CB itulah yang membuat setiap hujan nanti disertai angin kencang," ujar Prakirawan BMG Perak II Surabaya Arif Triono. "Karena itu, masyarakat mesti berhati-hati bila hujan deras turun. Hindari jalan-jalan yang di sekitarnya terdapat pohon-pohon yang rawan tumbang. Bila angin kencang menyertai hujan, pohon-pohon itu bisa tumbang," ujarnya. (edy) Post Date : 08 Desember 2005 |