|
KUDUS (MI): Beberapa ruas di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah terputus akibat banjir dan badan jalan rusak jalan. Jalan yang terendam banjir sejak Jumat (15/2) dan kerusakan badan jalan terutama berada di ruas antara Semarang, Jawa Tengah, hingga perbatasan Provinsi Jawa Timur. Akibatnya kendaraan dari Semarang menuju Surabaya dan sebaliknya harus mencari jalur alternatif. Jalan yang terputus akibat banjir antara lain terjadi di Jalan Raya Kaligawe, Kecamatan Semarang Timur. Air setinggi 50 cm hingga 75 cm menggenang mulai dari perlintasan kereta api hingga jembatan Tenggang sepanjang 500 m. Dengan terendamnya ruas itu, hanya truk besar yang dapat melintas. Bus, mobil kecil, dan sepeda motor harus mencari jalan lain yang tidak terkena banjir. Kendaraan dari arah barat (Semarang) dan arah timur (Demak) yang tidak bisa melintas memilih jalur alternatif melintasi perkampungan melalui Tambaklorok dan keluar di kawasan industri Terboyo. "Kami terpaksa mencari-cari jalan alternatif melalui perkampungan Tambaklorok karena ketinggian air di jalur utama tidak memungkinkan dilalui," kata Mahfud, sopir angkutan kota jurusan Johar-Genuk, Semarang, kemarin. Ruas lainnya yang masih terputus akibat banjir berada di antara Pati-Juwana. Banjir setinggi 75 cm merendam badan jalan setelah Sungai Simo dan Gembleb meluap sejak Jumat. Akibatnya, kendaraan dari arah Pati dan Rembang terjebak kemacetan hingga 30 km. Kendaraan dialihkan ke beberapa jalur alternatif di sekitarnya. Namun, upaya itu tidak bisa segera mengurai kemacetan karena lalu lintas di jalur alternatif juga padat. "Kami sudah antre lebih dari tiga jam, tapi belum dapat giliran bergerak karena jalur alternatif yang ada juga padat. Apalagi jalannya sempit," ujar Wiyoto, 46, sopir truk kontainer di dari Jakarta menuju Surabaya. Melalui Jepara Sementara itu, jalur pantura yang terputus akibat kondisi jalan yang rusak berada di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Kerusakan jalan sepanjang 10 km dan lebar 6 m itu parah sehingga tidak bisa dilintasi lagi oleh kendaraan. Kendaraan dari arah Demak menuju Kudus dan sebaliknya harus memutar melalui Jepara, yaitu masuk di simpang lingkar Demak lalu melintasi Welehan-Kalinyamatan-Jepara-Mayong-Kudus. "Kita mengalihkan perhatian ke jalur Jepara karena lalu lintas kendaraan kini beralih ke jalur itu akibat terputusnya jalur Demak-Kudus di Karanganyar," kata Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kudus Ajun Komisaris Besar Iswandi Hari. Jalur alternatif melalui Jepara bisa dilalui setelah banjir setinggi 20 cm hingga 30 cm yang sempat menggenangi jalan, kemarin, surut. Kepala Polres Jepara AKB Pristio Dwi Antono membenarkan jalur utama Jepara sudah bisa dilintasi dengan lancar. Bahkan, kepadatan lalu lintas di jalur tersebut bertambah karena kendaraan menghindari jalur utama pantura yang rusak di ruas Karanganyar, Demak. Dengan berangsur surutnya banjir, sebagian warga yang sempat mengungsi karena rumah mereka terendam hingga setinggi 1,5 m mulai kembali ke rumah masing-masing, kemarin. Banjir di Jepara juga menenggelamkan 3.665 ha lahan sawah dan sekitar 80% tanaman padi berumur satu sampai dua bulan puso. Dari Purwokerto dilaporkan, petani di sejumlah daerah di Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah, terpaksa memanen lebih dini padi mereka setelah tanaman tersebut roboh akibat diterjang angin kencang pekan lalu. Mereka memilih memanen padi berumur antara 75 sampai 80 hari karena khawatir tanaman membusuk. Seharusnya, tanaman tersebut baru bisa dipanen dua minggu lagi. (AS/LD/N-1) Post Date : 17 Februari 2008 |