Jakarta, Kompas - Pemerintah Kota Jakarta Selatan berupaya mengatasi banjir dengan menggeser pipa yang selama ini menyumbat saluran air. Keberadaan pipa itu menyebabkan air tidak bisa mengalir lancar sehingga air meluap ke jalan di titik sumbatan yang seluruhnya berada di jalan arteri.
Seluruh pipa yang menyumbat drainase oleh petugas suku dinas pekerjaan umum tata air dipindahkan ke luar saluran. Sebelumnya, pihak suku dinas pekerjaan umum tata air telah menyurati para pemilik pipa, yakni PLN, pemilik jaringan telekomunikasi, dan PDAM, mengenai rencana tersebut. Namun, tidak ada respons sehingga penggeseran itu dilakukan sendiri oleh Pemkot Jaksel.
”Kami tetap akan menggeser pipa itu meskipun pemiliknya tidak menanggapi surat kami. Mereka semestinya mengizinkan penggeseran karena menempati saluran air yang mengakibatkan penyumbatan,” tutur Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Kota Jakarta Selatan Noviar, Kamis (3/6) di Jakarta.
Menurut Noviar, Pemkot Jaksel memprioritaskan penggeseran pipa di sepuluh titik drainase di jalan arteri, yakni di Jalan Gatot Subroto (2 titik), Jalan Raya Pasar Minggu (1 titik), Jalan Raya Buncit (4 titik), Jalan Wijaya I (1 titik), Jalan Kapten Tendean (1 titik), dan Jalan MT Haryono (1 titik).
Penggeseran pipa ini diharapkan selesai sebelum puncak musim hujan tiba di wilayah Jakarta. Pada awal Mei terdapat 21 titik drainase yang tersumbat di Jakarta Selatan.
Pemkot Jaksel telah memfungsikan kembali dua titik drainase yang tersumbat di Jalan Antasari dan Jalan Mampang Prapatan. Masih ada 19 titik drainase yang tersumbat, 9 titik tersumbat sampah dan penyempitan jalan serta 10 titik tersumbat oleh berbagai jenis pipa.
Titik parah
Penyumbatan drainase paling parah terdapat di Jalan Kapten Tendean dan Jalan MT Haryono. Drainase di dua titik ini berada di bawah badan jalan. Hal ini mengakibatkan petugas Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Selatan sulit memantau kondisi saluran air di tempat ini.
”Saluran air ini awalnya berada di pinggir jalan, tetapi setelah ada pelebaran jalan, posisi berubah menjadi di badan jalan,” katanya.
Pengamatan Kompas, ruas penyumbatan drainase persis berada di belokan menuju Jalan Tebet Barat. Posisi lubang pemantauan drainase menjadi di badan jalan mengikuti letak saluran air. Saat hujan turun terjadi genangan di jalan tersebut.
Kepala Seksi Prasarana Jaringan Jalan dan Utilitas, Suku Dinas PU Jalan Jakarta Selatan, Sasmita mendukung upaya penggeseran pipa tersebut. Bentuk dukungan ini akan diwujudkan dengan menyurati instansi pemilik pipa agar segera memindahkan pipa mereka.
”Jika program pembersihan draianse berjalan, pemilik pipa harus segera memindahkan barangnya. Biasanya ini kami rapatkan bersama Dinas PU Pemprov DKI,” katanya. (NDY)
Post Date : 04 Juni 2010
|