jakarta, Kompas - Pemerintah Kota Jakarta Barat lewat Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air melanjutkan pembongkaran bangunan yang berdiri di atas drainase. Selain dibebaskan dari bangunan, drainase itu dikeruk dan ditambah saluran baru sepanjang 1,3 kilometer.
Rencananya, Sabtu (22/5) pagi, Sudin PU Tata Air akan mengeruk dan membersihkan timbunan sampah di salah satu ruas kali di kawasan Kembangan, Jakbar, yang berbatasan dengan Kota Tangerang. ”Kami sudah menyiapkan backhoe long arm (alat berat penggaruk berbelalai panjang) Jumat malam ini,” kata Kepala Sudin PU Tata Air Heryanto, Jumat kemarin.
Ia mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mengingatkan Pemkot Tangerang peduli pada persoalan sampah dari Kota Tangerang yang masuk Jakbar.
”Setelah beberapa bagian kali kami periksa, ternyata asal sampah yang masuk Jakarta di kali itu berasal dari sampah warga Kota Tangerang. Kami berharap apa yang kami lakukan bisa membuat Pemkot Tangerang peduli pada masalah sampah,” kata Heryanto.
Bongkar
Heryanto mengatakan, pekan depan, jajarannya bersama petugas gabungan lainnya akan membongkar 200 rumah dan bangunan liar lainnya yang berdiri di atas saluran air di Cengkareng dan Kalideres, Jakbar.
”Seluruhnya meliputi 30 titik di 8 kecamatan,” papar Heryanto. Ia berharap pada Juni, penertiban bangunan liar di atas saluran air dan pengerukan saluran air di Jakbar bisa selesai.
”Tugas berikutnya, membangun saluran air baru di 70 titik di Jakbar,” ucap Heryanto.
Tahun ini Pemkot Jakbar mendapatkan alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk penanganan banjir sebesar Rp 90 miliar. Sebanyak Rp 12,8 miliar di antaranya digunakan untuk program normalisasi saluran air. Sebanyak Rp 10 miliar lainnya dialokasikan untuk membangun saluran air baru.
Menurut Kepala Seksi Perencanaan Sudin PU Tata Air Jakbar Dedi Budhi Widodo, anggaran penanganan banjir sebesar Rp 90 miliar itu hanya mampu mengatasi 15 persen persoalan banjir di Jakbar. (WIN)
Post Date : 22 Mei 2010
|