|
JAKARTA Barat dan Kepulauan Seribu, dua wilayah di bawah Pemerintah Provinsi DKI, gagal meraih Adipura tahun ini. Adipura merupakan penghargaan dari Presiden RI bagi kota yang berhasil di bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan. Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin mengaku kecewa. Kendati begitu, ia tidak menyalahkan masyarakat atas kegagalan tersebut. “Itu tanggung jawab penuh saya sebagai wali kota,” ujarnya, kemarin. Ia menjelaskan, penilaian buruk terhadap Jakbar disebabkan pencemaran air dan udara yang tinggi. Ke depan pihaknya akan memperbaiki dengan membangun bank-bank sampah di setiap kelurahan. Sejak 2010, Pemkot Jakbar baru membangun 12 bank sampah. Bank sampah tersebut tersebar di Kecamatan Cengkareng, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk, Tamansari, dan Palmerah. Di tempat terpisah, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jakbar Supardiyo meminta masalah tersebut tidak dijadikan cap Jakbar kota gagal. Menurutnya, penilaian antardaerah tidak bisa disamakan satu dengan lainnya karena memiliki beban berbeda. “Misalnya Palembang yang jumlah penduduknya hanya sekitar 300 ribu orang tidak bisa disamakan dengan Jakbar berpenduduk 1,9 juta jiwa,” jelasnya. Supardiyo juga menyebut subjektivitas tim penilai sebagai faktor yang membuat Jakbar gagal mendapat piala Adipura. Ia mengusulkan agar ke depan penghargaan Adipura menggunakan sistem grading. Kota yang mengalami penurunan hanya diturunkan peringkatnya, misal dari emas ke perak dan seterusnya. Di lain kesempatan, Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu Ahmad Ludfi menyebutkan daerahnya tidak gagal sebab memang tidak disertakan dalam ajang penilaian Adipura. Yang disertakan hanya Jakpus, Jakbar, Jaksel, Jakut, dan Jaktim. Kepulauan Seribu tidak disertakan dengan alasan kondisi geografi s. “Wilayah kami didominasi perairan. Sedangkan kriteria yang dinilai Kementerian Lingkungan Hidup adalah daratan,” tukasnya. (Nat/*/J-1) Post Date : 08 Juni 2012 |