|
Jakarta, Kompas - Sejumlah tempat di Ibu Kota masih rawan tergenang banjir atau rob jika akhir pekan ini turun hujan lebat dibarengi pasang yang mencapai titik maksimal. Apalagi, normalisasi kali belum semuanya rampung dan pompa penyedot pun belum bisa dioperasikan maksimal. Sejumlah wilayah di Indonesia juga masih tergenang banjir. Ibu Kota dan beberapa kota di Indonesia waspada menghadapi banjir. Di Jakarta Utara, misalnya, setidaknya ada 22 lokasi rawan genangan. Genangan itu akan muncul jika turun hujan lebat dan juga pasang air laut. Lokasi rawan genangan itu, misalnya, di Jalan RE Martadinata, Jalan Lodan, Jalan Kapuk Raya, permukiman di Kamal Muara, dan permukiman nelayan di Marunda. Menurut Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara Rifig Abdullah, Selasa (3/1), memang belum semua saluran air di lokasi rawan genangan diperbaiki. Hanya sembilan lokasi yang telah diperbaiki saluran airnya pada 2011. Sebelumnya, tahun 2010, 7 lokasi sudah diperbaiki. Sisanya, 7 lokasi lagi baru akan diperbaiki pada 2012. Pompa untuk penanganan genangan di Jalan Lodan yang lokasinya tak jauh dari Ancol Taman Impian juga belum dapat dioperasikan. Pasalnya, pompa yang baru dipasang di lokasi itu tersangkut kasus dugaan korupsi dan kini sedang diperiksa Inspektorat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mengenai pengamanan permukiman di sepanjang pantai, kini sedang dilaksanakan pembangunan peninggian tanggul laut di Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, dan Marunda, Kecamatan Cilincing. Menurut Rifig, secara keseluruhan, wilayah Jakarta Utara relatif lebih aman dari banjir dibandingkan dua tahun sebelumnya, saat Kanal Timur masih dalam pembangunan. Sejak Kanal Timur berfungsi, tak semua aliran air masuk ke Kali Sunter, tetapi terbagi ke Kanal Timur. ”Kelapa Gading, misalnya, sekarang sudah relatif aman dari banjir meski memang di kawasan itu tetap menggunakan pompa untuk mengendalikan genangan,” ujar Rifig. Di Jakarta Selatan, kawasan yang tetap bakal terendam antara lain Petogogan, sebagian TB Simatupang. Terlebih, banjir akan tetap menjadi ancaman bagi permukiman di bantaran sungai. Pasalnya, badan Kali Krukut yang memanjang 40 kilometer dari Citayam, Bogor, hingga Kanal Barat mengalami pendangkalan dan penyempitan parah. ”Kali Krukut kini lebarnya maksimal paling 5 meter, sementara kedalamannya 3 meter. Hitungan kasarnya, ia hanya mampu menampung dan mengalirkan air 15 meter kubik per detik,” kata Kepala Sarana dan Prasarana Kota DKI Jakarta Andi Baso saat meninjau Kampung Pulo di Cilandak, pekan lalu. Padahal, apabila terjadi hujan lebat di hulu, ditambah hujan di kawasan Ibu Kota, debit air yang mengalir ke arah Jakarta bisa mencapai 40 meter kubik per detik. ”Tentu air bakal meluap dan menggenangi lahan di sisi kanan kiri sungai,” kata Andi. Kendati demikian, khusus jalan protokol, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo menjamin, gorong-gorong baru yang telah selesai dibuat di beberapa ruas jalan utama bakal mengurangi potensi terjadinya genangan atau banjir di kawasan premium. Selain di Sudirman-Thamrin, drainase di beberapa kawasan, seperti di sebagian Jalan Ciledug, tepatnya sekitar perempatan Seskoal hingga Pasar Kebayoran Lama, sudah diperbaiki. Sistem saluran air di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, juga telah diperbaiki. Di Kemang juga sudah ada tambahan fasilitas pencegah banjir berupa pompa dan sistem polder. Tidak demikian halnya dengan kondisi sejumlah jalan di Jakarta Barat. Meski curah hujan belum mencapai puncak, genangan sudah muncul di ruas-ruas jalan setelah hujan deras mengguyur, seperti terjadi kemarin. Ruas Jalan Kebayoran Lama dari arah Jalan Arteri Permata Hijau menuju Palmerah, misalnya, tergenang hingga 40 sentimeter. Banyak kendaraan memilih berputar arah karena tak mungkin menembus genangan. Sejumlah wilayah di Jakarta Barat yang berpotensi banjir saat curah hujan tinggi terdapat di Cengkareng, Kalideres, Tambora, dan Taman Sari. Wilayah-wilayah itu berbatasan dengan Jakarta Utara yang rawan banjir akibat limpasan rob dan curah hujan tinggi. Wilayah Cengkareng juga terancam luapan Kali Mookervart dan Cengkareng Drain. Luapan Kali Angke juga mengancam Cengkareng. Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat Heryanto menyatakan telah memprioritaskan penanganan genangan di Cengkareng dan Kalideres. Saluran air di tepi jalan dibersihkan supaya air hujan yang masuk mengalir lancar menuju Kali Mookervart. Pompa telah tersebar di 24 tempat di Jakarta Barat. Ada lima pompa tambahan di Kampung Apung, kawasan Jalan Daan Mogot, Kelurahan Semanan, Kelurahan Kalideres, dan Kelurahan Kedaung Kaliangke. Kapasitasnya mencapai 1.000 liter per detik. Terendam Sedikitnya 100 hektar tanaman padi di Kecamatan Butuh dan Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, masih tergenang air meski banjir di enam kecamatan di Kabupaten Purworejo sejak Minggu (1/1) malam mulai surut. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo Eko Anang Sofyan W mengatakan, saat banjir tinggi genangan air mencapai 40-50 sentimeter dan saat ini tinggal 15-20 sentimeter. ”Asalkan tidak menutupi keseluruhan tinggi tanaman, tanaman padi masih bisa diselamatkan,” ujarnya. Sementara beberapa rumah di empat desa di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, masih tergenang sejak banjir melanda wilayah tersebut pada 1 Januari 2012. Beberapa ruas jalan desa juga masih terendam air setinggi lutut orang dewasa. ”Air ini sudah lumayan surut. Sebelumnya air masuk rumah saya hampir setinggi 1 meter,” tutur Nur Halimah (56), warga Dusun Bandaran, Desa Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Menyusul banjir di Sragen, Jawa Tengah, Kota Madiun, Jawa Timur, bersiaga menghadapi banjir yang disebabkan meluapnya air Bengawan Solo di Madiun atau Bengawan Madiun. Hujan deras juga menyebabkan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Wonosobo dan Purworejo, Jawa Tengah, longsor. Longsor ini juga memutuskan pipa PDAM Wonosobo. Akibatnya, sekitar 1.900 pelanggan kesulitan mendapatkan air bersih. (NEL/FRO/MDN/DIA/NIK/EGI/ACI/EKI/WIE/GRE/INK) Post Date : 04 Januari 2012 |