JAKARTA(SI) - Hujan deras disertai petir yang mengguyur Jakarta selama beberapa jam kemarin mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Jakarta tergenang dengan ketinggian bervariasi antara 30-60 cm.
Hujan juga mengakibatkan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan hingga beberapa kilometer. Traffic Management Centre (TMC) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat,genangan air terjadi di beberapa ruas jalan di Jakarta. Di Jakarta Selatan genangan air terdapat di depan Kampus Atma Jaya setinggi 30 cm,Balai Kartini 20 cm,dan Gelael 30 cm.Di Jakarta Pusat genangan air terjadi di depan Kedubes Jerman 15 cm, Manggala Wanabhakti 20 cm, dan di depan Sarinah 30 cm.Genangan air di Jalan Pangeran Jayakarta mencapai 40 cm.
Di Jakarta Timur genangan air terjadi di Jalan Matraman Raya 30 cm,Kebon Nanas 20 cm.Sedangkan di Jakarta Barat genangan air terjadi di depan Hotel Ibis 30 cm,Jalan Daan Mogot depan Indosiar 30 cm, dan Jalan Suryapranoto 40 cm. “Masih ada beberapa ruas jalan yang tergenang, tapi belum dilaporkan,” kata petugas Traffic Management Centre Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Aiptu Kasno.
Selain itu, genangan juga terlihat di jalan Arjuna Selatan,tepatnya depan Kampus Indonusa Esa Unggul, 45 cm “Masih ada beberapa ruas jalan yang tergenang, tapi belum dilaporkan,” kata Kasno. Hingga tadi malam, kata dia, genangan air masih tampak di sejumlah ruas jalan seperti di depan Burok Kuningan, Jakarta Selatan dan Jalan Sabang, Sudirman- Thamrin,Jakarta Pusat.“Tidak sedikit pengendara motor yang mendorong kendaraannya akibat mogok,“ ujarnya.
Menurut Kasno, genangan air juga menyebabkan kemacetan cukup parah di sejumlah ruas jalan. Berdasarkan pantauan CCTV, kemacetan terjadi hampir di seluruh ruas jalan di Jakarta.Harmoni arah Tomang terpantau macet parah. Jalan Sudirman arah Blok M, Casablanca arah Kampung Melayu, dan sebaliknya juga macet. Jalan Saharjo dari Manggarai ke Pancoran,Tugu Tani arah Kwitang Senen, Jalan Kramat Raya ke Matraman, Jalan Diponogoro, Jalan Veteran menuju Tanah Kusir atau ke Bintaro,dan Jalan Dharmawangsa ke Pangeran Antasari juga macet parah.
Tidak hanya itu, kemacetan juga terjadi di ruas Jalan Daan Mogot menuju Roxy dan arah sebaliknya. Jalan Jati Baru,Jalan Gunung Sahari Raya,Jalan Veteran,Medan Merdeka Barat, Utara Selatan dan Timur, serta Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat.“Arus lalu lintas di tol dalam kota dari arah Grogol ke Cawang dan sebaliknya macet,” tambahnya. Kasat Lantas Polres Jakarta Barat Kompol Sungkono mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sedikitnya 100 petugas untuk mengatur arus lalu lintas di sejumlah titik kemacetan.
Hingga tadi malam,kata dia,genangan air masih tampak di sejumlah ruas jalan seperti di Depan Burok Kuningan,Jakarta Selatan dan Jalan Sabang, Sudirman-Thamrin Jakarta Pusat. “Tidak sedikit pengendara motor yang mendorong kendaraannya akibat mogok,“ ujarnya. Hujan deras dan angin kencang juga menyebabkan beberapa pohon tumbang di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Ruas Jalan Tambang II, Menteng, Jakarta Pusat tertutup akibat pohon yang tumbang. Menurut warga sekitar, pohon tumbang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB setelah hujan deras mengguyur Kota Jakarta.
Di Bekasi hujan deras yang disertai angin kencang kemarin siang membuat sebuah pohon pinus roboh. Pohon tersebut justru menimpa tiga unit mobil yang terparkir di halaman Kantor Wali Kota Bekasi Jalan Ir H Juanda, Bekasi Selatan,Kota Bekasi. Tiga unit mobil yang rusak berat yakni mobil dinas anggota DPRD Kota Bekasi Muhammad Hasyim Affandi jenis Kijang LSX Nopol B 2783, mobil Xenia B 1158 YD milik Agus Yulianto ajudan Wali Kota Bekasi,dan Xenia B 1455 FFB milik Erikman Manurung, seorang wartawan harian Ibu Kota.
Kasubid Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hari Tirtojatmiko mengatakan, meski sudah memasuki musim kemarau, hujan masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek hingga beberapa hari ke depan dengan intensitas ringan,sedang,hingga lebat.
Dari hasil pantauan BMKG, konsentrasi hujan terjadi di wilayah Jakarta bagian selatan, pusat, dan barat kemudian meluas ke wilayah timur dan utara dengan kecepatan angin 27 kilometer per jam. ”Banjir lokal sangat berpotensi terjadi dibandingkan banjir kiriman,”jelasnya. (sucipto/m yamin/ wahab f/isfari h)
Post Date : 09 Juni 2009
|