|
JAKARTA - Air di sejumlah sungai dan waduk pemasok bahan baku air untuk kawasan Jakarta terus menyusut. Akibatnya, pasokan air bersih untuk Jakarta dan sekitarnya pun berkurang. Warga yang hanya mengandalkan perusahaan air minum terancam kekurangan air bersih. Aliran Sungai Ciapus, Bogor, misalnya, sejak dua pekan terakhir tak mengalirkan air lagi. Padahal sungai yang berhulu di kaki Gunung Salak itu merupakan pemasok air ke Sungai Cisadane sumber bahan baku air bersih untuk wilayah Jakarta bagian barat dan selatan. Sejauh ini, baru warga sekitar Sungai Ciapus yang merasakan dampak kekeringan. Warga Desa Taman Sari, Pasir Eurih, dan Sukaresmi, misalnya, biasanya memakai air Sungai Ciapus untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci. Tapi, sejak dua pekan terakhir, mereka harus menggali dasar sungai untuk mendapatkan air. Berdasarkan pantauan Tempo di dekat jembatan Taman Sari, Sungai Ciapus, kemarin, belasan ibu-ibu yang akan mencuci baru mendapat air setelah membuat sumur sedalam satu meter di dasar sungai. "Kami terpaksa menggali sungai. Sumur di rumah tak cukup," kata Ipah Saripah, warga Taman Sari. Menurut warga, jika air Sungai Ciapus mengering, air sumur di sepanjang sungai itu pun ikut menyusut. "Saya sampai harus menumpang mandi di rumah saudara, " kata Dedi, warga RT 01/RW 11, Desa Pasir Eurih. M. Sofyan, Direktur Teknis Perusahan Air Minum Tirta Kerta Raharja Tangerang, mengatakan penyusutan air Sungai Cisadane terjadi secara mencolok sejak sepekan terakhir. Sejauh ini, PAM Tangerang memang belum mengurangi produksi air. Tapi, jika penyusutan air Sungai Cisadane berlarut-larut, PAM Tangerang akan mengurangi produksi air secara bertahap. Akibatnya, ratusan ribu pelanggan di kawasan Tangerang dan sebagian Jakarta terancam kekurangan air bersih. Normalnya, PAM Tangerang memproduksi air sebanyak 4.400 liter per detik. Dari jumlah itu, 2.700-2.800 liter air per detik untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta. Jika kekeringan benar-benar melanda, PAM Tangerang telah menyiapkan beberapa langkah darurat, antara lain menyedot air dengan pompa dan memasok air ke pelanggan secara bergilir. "Itu berlaku untuk semua pelanggan air, baik di Tangerang maupun di Jakarta," kata Sofyan. Seperti diberitakan, kekurangan air bersih telah dirasakan sebagian penghuni apartemen Taman Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan. Sejak sepekan terakhir, penghuni apartemen mengeluhkan kekurangan air bersih. Selain pasokan airnya terbatas, air pun hanya mengalir sampai lantai-lantai bawah apartemen berlantai 30-an itu. PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) penyedia air bersih ke apartemen ini menyatakan pasokan air bersih berkurang karena pasokan air baku dari waduk Jati Luhur pun berkurang. Komisaris PT Palyja Bernard F. Lafrogne mengatakan sejak memasuki awal musim kemarau tahun ini pasokan bahan baku air dari Waduk Jati Luhur merosot sekitar 40 persen. Akibatnya, pasokan air bersih berkurang tak hanya di apartemen Taman Rasuna. Pelanggan air di wilayah utara dan timur Jakarta pun kekurangan air bersih. "Bagaimana tidak kurang, permintaan air tetap, sedangkan pasokannya berkurang," kata Lafrogne. deffan purnama | joniansyah | yudha setiawan Post Date : 11 Juli 2006 |