Jakarta Terancam Defisit Air Bersih

Sumber:Republika - 26 Maret 2012
Kategori:Air Minum
Kebon Sirih-Kota Jakarta terancam mengalami krisis air bersih. Sebab, peningkatan volume kebutuhan masyarakat tidak sebanding dengan ketersediaan air di ibu kota.
 
“Diperkirakan, pada 2025, Jakarta akan mengalami defisit 23.720 liter air per detik,“ kata Ketua Umum Indonesia Water Institute Firdaus Ali di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (24/3).
 
Firdaus mengatakan, pemerintah harus segera mencari sumbersumber air baru di Jakarta. Ketersediaan air saat ini hanya mampu memasok 2,2 persen dari kebutuhan air bersih warganya.
 
Sementara itu, Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya) mengklaim, area layanan air bersih hingga akhir 2011 mencapai total jaringan 9.739.281,34 meter atau setara 61,54 persen dari penduduk Ibu Kota. Untuk menjamin ketersediaan air bersih di Jakarta, PAM Jaya akan membangun proyek ultrafiltrasi di sejumlah sungai, seperti Cengkareng Drain, Banjir Kanal Barat, Kali Krukut, dan Kali Pesanggrahan.
 
Selain itu, PAM Jaya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat membangun sistem perpipaan dari Curug, Jatilihur, serta melakukan normalisasi tarum ba rat pada 2015.
 
Melalui pembangunan kedua proyek besar ini, kapasitas pro duk si air bersih ditargetkan me ning kat hingga 26 ribu liter per detik dan mencapai 31 ribu liter per detik pada 2020. Hingga akhir tahun 2011 ini, kapasitas produksi air bersih hanya sekitar 16 ribu liter per detik.
 
Vice President Director PT PAM Lyonnaise Jaya Herawati Pra setyo menambahkan, kebutuhan air bersih setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. “Sebagian besar pemenuhan air bagi warga Jakarta diambil dari luar Jakarta,” kata dia.
 
Herawati mengatakan, pihaknya juga berupaya mengurangi masalah kebocoran saluran air yang berdampak pada pasokan air ke rumah-rumah penduduk. Pada awal 2012, kebocoran saluran air Palyja turun menjadi 39 persen.
 
Menurut Herawati, kebocoran banyak terjadi di daerah utara Jakarta dan wilayah yang banyak menampung penduduk tidak tetap.
 
“Untuk di daerah utara tetap ada pencurian air kendati sudah disediakan kios air,” kata dia.
 
Untuk itu, Herawati mengata kan, bekerja sama dengan masya rakat. Tahun ini, pihaknya menargetkan pencurian bisa turun sebesar dua persen hingga menjadi 37 persen. ratna puspita


Post Date : 26 Maret 2012