|
DEPOK (Media): Tanggul Kali Laya, Kota Depok, jebol sepanjang 50 meter, sekitar pukul 15.00 WIB kemarin. Rusaknya tanggul di ruas Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, itu mengakibatkan Perumahan Bukit Cengkeh I dan II terendam air setinggi satu meter. Jika tidak segera ditangani secara terpadu, dikhawatirkan banjir besar akan melanda Ibu Kota. Soalnya, Kali Laya terinterkoneksi ke Kali Baru, induk Sungai Ciliwung, yang melintas di tengah Kota Jakarta. "Akibatnya, Jakarta bisa kebanjiran lagi," kata Andi Sudirman, petugas Pintu Air Bendung Katulampa (PABK) Tajur, Kota Bogor, yang kebetulan bertugas menyusuri alur sungai itu, kemarin. Sebelumnya, kepada Media yang menghubunginya di tengah aktivitasnya itu siang kemarin, Andi menceritakan kekhawatirannya terhadap kemungkinan jebolnya tanggul-tanggul itu. Soalnya, dia melihat beberapa bagian penahan air itu mulai retak. "Di beberapa lokasi sepanjang Kali Laya mulai banyak yang bocor," urai Andi saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya. Saat menyusuri kali itu, di Depok sedang hujan deras, sehingga Andi mengaku basah kuyup. Tetapi, dia bertekad meneruskan pekerjaannya agar bisa memberikan laporan lengkap. Ternyata saat berada di ruas Kelurahan Tugu, Cimanggis, itu kekhawatiran Andi terbukti. Tanggul jebol, dan air langsung merendam perumahan di sekitar situ. Ia mengaku melihat air mulai meluap, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai petang kemarin, kondisi volume air permukaan Sungai Ciliwung Hulu di PABK Tajur, Kota Bogor, masih dalam posisi aman. Yaitu, 20 di papan mercu (20 sentimeter/jauh di bawah normal yang 100-120 sentimeter), dengan debit air 5 m3/dtk. Namun, Andi sangat mengkhawatirkan keselamatan tanggul-tanggul di sepanjang Kali Laya di wilayah Kota Depok itu. Ia berharap ada perhatian menyeluruh dari pemerintah agar tak telanjur terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam perbaikan Lurah Tugu Asnawi menyebutkan tanggul yang rusak berada di RT 03/03 di sepanjang kawasan Perumahan Bukit Cengkeh I dan II. Tidak ada korban jiwa, dan tidak ada warga yang mengungsi. Tanggul jebol itu, kebetulan sedang dalam perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Depok, menggunakan dana APBD 2005 sebesar Rp300 juta. Tanggul yang diperbaiki sepanjang 150 meter, tinggi 2 meter dan lebar 70 cm. "Awal Mei lalu tanggul di RT 10/02 juga jebol. Mudahnya tanggul rusak karena kondisinya sudah sangat parah. Usianya sudah puluhan tahun, harus diperbaiki total, agar tidak merugikan warga," kata Asnawi. Asnawi meminta Dinas PU menyelesaikan pengerjaan tanggul itu dengan baik agar tidak mudah jebol. Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Depok Yayan Aryanto mengungkapkan, perbaikan tanggul itu sudah menjadi prioritas pemerintah daerah sejak Wali Kota Badrul Kamal. Bahkan, kata dia, saat menjabat, Badrul sering mengunjungi tanggul itu. Sayangnya, karena terbatasnya dana, perbaikannya tidak pernah tuntas. "Tetapi, kami prioritaskan perbaikan tanggul itu." Akibat pengaruh iklim regional yang mengalahkan iklim global, wilayah Bogor dan sekitarnya dalam 15 hari ke depan, akan tetap diguyur hujan. Namun, hujan yang mengguyur Bogor dan Depok setiap harinya dalam beberapa hari belakangan ini, ditambah 15 hari ke depan, dikhawatirkan bisa menjebol tanggul-tanggul di sepanjang Kali Laya di Depok. Kepala Stasiun Meteorologi Citeko Puncak, Kabupaten Bogor, Karmana, yang dihubungi Media dan Sindo (Seputar Indonesia) siang kemarin menjelaskan, kondisi musim di Tanah Air dipengaruhi keadaan iklim regional dan fenomena global. Kondisi itu, kata dia, juga ditentukan oleh dinamika atmosfer dan perkembangan suhu permukaan laut di sekitar Indonesia. (DC/KG/J-1) Post Date : 16 Juni 2005 |