Jakarta, Kompas - Alih fungsi kawasan terjadi menyeluruh di Jakarta, termasuk di Jakarta Selatan. Kota yang pada 20-25 tahun silam menjadi kawasan resapan ini sekarang nyaris penuh tertutup bangunan. Pemerintah Kota Jakarta Selatan kini berupaya menekan perkembangan negatif ini dengan penanaman 10.000 pohon per bulan.
”Jakarta sekarang didera banyak bencana, termasuk banjir dan bahaya kekurangan air bersih. Kami merasa bertanggung jawab dan ingin mengembalikan kawasan hijau Jakarta Selatan,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Syahrul Effendi saat memimpin penanaman pohon di Taman Tangkuban Perahu, Kelurahan Guntur, Setiabudi, seiring peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Selasa (24/11).
Syahrul Effendi mengatakan, sejak awal 2009 dilakukan program menanam pohon di 10 kecamatan di Jakarta Selatan. Saat ini, sedikitnya 42.700 bibit pohon produktif sudah disebar di 10 kecamatan di kota ini.
Tak cuma pohon, Pemerintah Kota Jakarta Selatan juga giat meminta warganya membuat sedikitnya satu biopori di lahan kosong di rumah mereka.
”Kawasan di bagian selatan Jakarta lebih tinggi dibanding kawasan utara. Intrusi air laut belum mencapai lokasi-lokasi tersebut sehingga cocok untuk pembuatan biopori. Semakin banyak pohon dan lubang biopori, air hujan pun memiliki tempat meresap dan ditahan menjadi air tanah. Di masa depan, ini akan membantu mengurangi potensi banjir Jakarta,” kata Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Peni Susanti.
Jakarta Selatan juga berupaya mengembalikan fungsi ruang terbuka hijau. Taman Ayodya yang dulu menjadi pusat penjualan ikan dan tanaman hias Barito disebut sebagai salah satu pencapaian meski diiringi protes pedagang yang tergusur.
”Sama seperti Taman Menteng, di Ayodya terlalu banyak lahan yang tertutup semen. Lebih baik jika pengembalian fungsi ruang terbuka hijau (RTH) dengan memberi kesempatan pohon lebih banyak tumbuh,” kata ahli tata kota, Nirwono Joga.
Pekerjaan rumah Pemkot Jakarta Selatan dan Pemprov DKI untuk menambah RTH dipastikan Nirwono masih belum maksimal. Untuk itu, Syahrul Effendi berjanji masalah lingkungan hidup akan selalu menjadi isu penting dan menjadi prioritas program pemerintahannya. Sesuai program di tingkat provinsi, rehabilitasi sungai mulai dirintis. Ia juga mengampanyekan bersepeda, seperti yang dilakukannya tiap Rabu dan Jumat. (NEL)
Post Date : 25 November 2009
|