|
JAKARTA (Media): DKI Jakarta kini memiliki industri pengolahan sampah dengan teknologi tinggi dan ramah lingkungan. Lokasi Pusat Daur Ulang dan Kompos sampah warga DKI itu terletak di daerah Cakung-Cilincing, Jakarta Utara. Kemampuan pengolahan sampah untuk tahap pertama sebanyak 600 ton pada 2007 dan 2008 ditargetkan 1.000 ton per hari. Gubernur DKI Sutiyoso mengemukakan hal itu saat meninjau industri pengolahan sampah Pusat Daur Ulang dan Kompos (PDUK) di wilayah Cakung-Cilincing, kemarin. Investor industri sampah dengan teknologi tinggi pertama kali di Indonesia itu PT Wira Gulfindo Sarana (WGS). "Saya merasa bangga dan bahagia menjelang berakhir masa jabatan saya pada 7 Oktober 2007 sudah ada satu yang beroperasi industri pengolahan sampah teknologi ramah lingkungan," ujar Sutiyoso didampingi Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Baruna Subroto dan pimpinan PT WGS. Menurut Sutiyoso, mesin yang digunakan di Cakung-Cilincing itu adalah unit canggih berteknologi tinggi dari Bojong, Bogor, yang gagal dioperasikan karena diprotes warga sekitar. "Mesin dari Bojong itu dipindah ke sini. Warga sana protes dengan alasan mencemari lingkungan. Wartawan boleh lihat sendiri mana ada pencemaran lingkungan," tandas Gubernur. Hasil olahan sampah itu serbaguna. Itu bisa jadi kompos granular untuk pupuk tanaman, biji plastik yang dijual lagi, dan ballpres untuk dijual kepada industri garmen. Sutiyoso menuturkan industri PDUK Cakung-Cilincing menampung ratusan pemulung. Begitu juga para pedagang makanan dan minuman kebutuhan orang-orang yang bekerja di situ. Untuk memenuhi kebutuhan pembuangan/pengolahan sampah warga Jabodetabek ke depan, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Iskandar Manik menambahkan, Jakarta akan melakukan kerja sama dengan daerah penyangga, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. "Dibutuhkan lima lokasi (empat di daerah penyangga) dan satu lagi ditambah di Duri Kosambi, DKI," kata Iskandar. Untuk itu, melalui kerja sama Jabodetabek akan dibangun industri pengolahan sampah di Bantar Gebang guna pembuangan sampah yang berasal dari Jakarta Utara dan Bekasi. Selain itu, daerah Depok untuk sampah warga Jakarta Selatan, Tangerang dari Jakarta Barat, Bojong untuk pembuangan sampah warga Jakarta dan Kabupaten Bogor. (Ssr/J-3) Post Date : 21 September 2007 |