Jakarta Mulai Dikepung Banjir

Sumber:Pikiran Rakyat - 03 Januari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA, (PR).- Sejumlah daerah/kelurahan di Jakarta dilanda banjir, Rabu (2/2) akibat hujan yang turun di wilayah ibu kota dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, serta banjir kiriman dari wilayah Bogor. Kawasan permukiman, terutama yang berlokasi di bantaran Sungai Ciliwung, terendam.

Kawasan permukiman yang terendam banjir antara lain di Kampung Melayu, Cawang, Jatinegara, dan Bukit Duri. Bahkan, di sejumlah kawasan, banjir mencapai ketinggian lebih dari 1 meter.

Di Kampung Pulo Kel. Kampung Melayu, Jakarta Timur, banjir mencapai ketinggian 2 meter. Akibatnya, sejak Rabu pagi, warga mengungsi ke pinggir jalan raya.

Menurut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, jalan yang dijadikan tempat pengungsian warga itu antara lain Jln. Jatinegara Barat yang terletak di dekat Kali Ciliwung.

Untuk itu, petugas kepolisan telah memblokir lalu lintas kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Di Kel. Kampung Melayu, kawasan paling parah terendam banjir antara lain di RW 2 dan 3.

Pada banjir besar awal Februari 2007, warga di daerah tersebut juga mengungsi ke berbagai tempat di sekitar Kampung Melayu seperti sekolah-sekolah atau rumah ibadah.

Pemprov DKI Jakarta sebenarnya telah menawarkan kepada warga yang tinggal di daerah rawan banjir, agar bersedia pindah ke rumah susun yang terletak di daerah Marunda, Jakarta Utara. Namun, warga menolaknya antara lain karena lokasinya yang lebih jauh dari pusat kota.

Sementara itu, Manajer Crisis Center Pemprov DKI Jakarta Heru Joko S. menuturkan, untuk menghadapi banjir itu telah disiapkan 200 perahu karet dan 7.000 petugas trantib. Posko-posko pengungsian pun telah disediakan di berbagai lokasi banjir.

Banjir juga mengakibatkan jalur kereta api di sekitar Kota Jakarta terhambat. Selain KRL Ciliwung yang terhambat, KA lokal Rangkasbitung-Kota, KRL Tangerang-Kota hanya sampai ke Stasiun Angke. Demikian juga KRL Bekasi-Kota, hanya sampai Kemayoran, sedang KA antarkota via Stasiun Senen dialihkan via Gambir-Manggarai-Jatinegara.

Banjir di Kota Jakarta sudah terjadi sekitar pukul 03.15 WIB, setelah hujan mengguyur Bogor dan Depok sejak Selasa (1/1) sore hingga Rabu (2/1) dinihari. Akibatnya, permukaan Bendung Katulampa Bogor naik. Bendung ini mengalirkan air ke Jakarta melalui Sungai Ciliwung.

"Sejumlah daerah rawan banjir seperti Kampung Melayu Cicilan, Kampung Pulo, Bidara Cina, atau bantaran Kali Ciliwung statusnya siaga empat banjir," kata petugas jaga Pintu Air Manggarai, Muhammad Ibnu.

Menurut dia, pada pukul 02.15 WIB debit air di Pintu Air Manggarai mencapai ketinggian 720 cm, meski masih di bawah batas normal 750 cm.

Ibnu juga menginformasikan, ketinggian air di pintu air Bendung Katulampa, Bogor mencapai 80 cm atau mencapai ambang batas normal. Sedangkan ketinggian air Kali Ciliwung, di Depok, tercatat 190 cm hampir mencapai batas normal 200 cm.

Namun, ketinggian air di Bendung Katulampa Bogor, mulai turun, dan hingga Rabu siang tercatat 90 cm di atas mercubendung. Pada Selasa (1/1) malam, ketinggian air sempat melewati batas normal dan menembus angka 140 cm.

"Sejak pagi tadi, ketinggian air terus turun. Pada pukul 08.00 WIB sempat mencapai 80 cm, namun naik lagi menjadi 90 cm siang ini," kata seorang petugas Bendung Katulampa, Awan, di Bogor.

Bendung yang berlokasi di Desa Katulampa, Kec. Bogor Timur ini dijadikan indikator tingkat bahaya air dari Bogor menuju Jakarta.

Perjalanan normal air dari Katulampa ke Jakarta membutuhkan waktu 10-12 jam. Namun, bila permukaan air semakin tinggi, waktu tempuh ke Jakarta bisa lebih cepat. Ketinggian normal air di pintu Bendung Katulampa adalah di bawah 70 cm. (A-94)



Post Date : 03 Januari 2008