Jakarta Masih Tergenang

Sumber:Koran Sindo - 04 Januari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA (SINDO) Lima wilayah di Jakarta sampai kemarin masih digenangi air. Genangan terbanyak terpantau di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Traffic Management Centre (TMC) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melaporkan, wilayah di Jakarta Timur yang masih digenangi air di antaranya di Kelurahan Bidara Cina dan Kampung Melayu. Di Kelurahan Bidara Cina RT 1418/RW07,ketinggian air mencapai 50 cm.

Sedangkan di Kampung Melayu, air masih menggenangi rumah warga di RT 0116/02 dengan ketinggian 190 cm, RT 1112/04 (130 cm),RT 1011/05 (130 cm),RT 01,06,09,15,16,17/07 (80 cm),dan RT 04,06,09,15,16/08 (80 cm). Di Jakarta Selatan, ketinggian air mencapai 180 cm masih terjadi di Kelurahan Bukit Duri RW 10,11, dan 12. Di Kelurahan Kebon Baru, ketinggian air mencapai 10 cm di RT 02/10.

Di Jakarta Pusat,ketinggian air 20 cm terjadi di Jalan Jati Pinggir RT 0610 dan RT 16/03 Tanah Abang. Di Jakarta Utara, ketinggian air 30 cm masih terjadi di Kapuk Muara. Kasi Tramtib dan Linmas Kecamatan Penjaringan Sugianto mengatakan, meski ketinggian air sudah menurun, banjir tetap saja merendam sembilan RT di antaranya RT 1220 di RW 17.

Dia menambahkan, untuk mengantisipasi adanya banjir besar di pesisir Jakarta, posko banjir tetap akan disiagakan hingga Maret nanti. Kami juga masih mendistribusikan 250 kotak makanan setiap harinya kepada korban banjir di Muara Baru,ucapnya. Gelombang tinggi di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara membuat para nelayan dan petambak kerang hijau merugi. Sultan Topa, 40, petambak kerang, mengaku bahwa pendapatannya sejak gelombang tinggi melanda mengalami penurunan. Biasanya dia dapat memanen kerang hijau hingga 50 karung yang dihargai Rp50.000 per karungnya. Namun kini, jumlah maksimal yang dia dapatkan hanya 10 karung.

Sementara itu, banjir menyebabkan ratusan pengungsi di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur mulai terserang berbagai penyakit.Petugas medis puskesmas Jatinegara Meuthia Halida mengatakan, jumlah pengungsi yang terserang penyakit sebanyak 140 orang. Penyakit tersebut di antaranya gatal-gatal, diare, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Umumnya, penyakit ini diderita anak-anak dan orang dewasa. Jumlah yang pengungsi yang terserang penyakit umumnya di Sekolah Santa Maria.Namun tidak menutup kemungkinan di lokasi juga mengalami hal yang sama, katanya.

Hingga kemarin, jumlah pengungsi yang masih bertahan sebanyak 870 orang di Kampung Melayu. Sebanyak 560 orang di sekolah Santa Maria, 200 orang di RS Hermina, 19 orang di Jalan Jatinegara Barat IX,27 orang di Masjid Ittihadul Ikhwan, 15 orang di Masjid Ruhul Ikhwan, 40 orang di halaman Bioskop Nusantara, dan 9 orang di pos RW. Selain di tempat itu, beberapa warga juga menempati bahu jalan untuk mendirikan tenda sebagai tempat mengungsi. Bahkan di antara mereka, ada yang membangun tempat berteduh di trotoar dan di teras pertokoan.

Mereka memanfaatkan terpal atau kain penutup seadanya. Wakil Camat Jatinegara Ucok B Harahap mengatakan, pengungsi yang tinggal di Sekolah Santa Maria akan dievakuasi ke halaman Bioskop Nusantara, karena pada 5 Januari pihak sekolah akan menggunakan fasilitas tersebut. Halaman bioskop itu bisa menampung 1.000 orang, dan mereka secepatnya akan dipindahkan, katanya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Wishnu Subagyo mengakui, banjir yang melanda Jakarta Timur lebih diakibatkan penyempitan Sungai Ciliwung karena di lokasi tersebut dibangun permukiman penduduk. Warga mendirikan rumah semipermanen sehingga luapan air Sungai Ciliwung kerap merendam dengan ketinggian 12 meter.

Karena itu, kami minta pemerintah pusat mencurahkan perhatian untuk merehabilitasi Sungai Ciliwung yang menjadi tanggung jawabnya, ujar dia.Pemprov, lanjut dia, sudah mengalokasikan anggaran pemeliharaan Sungai Ciliwung sebesar Rp52 miliar pada APBD 2008. Manajer Crisis Center DKI Jakarta Heru Joko Santoso mengatakan, saat ini ketinggian Pintu Air Katulampa 70 cm di bawah normal 80 cm; Pintu Air Depok setinggi 150, normal 200 cm; Pintu Air Manggarai masih batas normal yakni 750 cm; dan Pintu Air Karet 510 di bawah normal 550 cm.

Menurutnya, Pintu Air Manggarai patut diwaspadai karena kondisinya terus meluap,jika terjadi hujan lokal dan wilayah hulu (Bogor, Puncak, dan Cianjur) diguyur hujan lebat. Dari Bogor, sekitar 9 jam mampu menggenangi Jakarta, sedangkan dari Depok sekitar enam jam merendam Jakarta, katanya. Ketinggian air di Pintu Air Katulampa,Bogor sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB kemarin telah turun di bawah batas normal, yakni 70 cm.Penurunan volume air disebabkan curah hujan di kawasan Puncak, Bogor tidak setinggi seperti satu hari sebelumnya yang mencapai 140 cm.

Petugas Pintu Air Katulampa Andi Sudirman mengatakan, ketinggian air diperkirakan akan terus bertahan jika curah hujan di kawasan Puncak,Bogor dan Depok gerimis. Saat ini cuaca mendung dan tadi siang sedikit gerimis.Tapi tidak menutup kemungkinan, jika hujan mengguyur kawasan Puncak secara terus-menerus hingga lima jam, Jakarta akan kembali terendam, ujarnya. Akibat hujan deras, longsor terjadi pada satu unit vila di Kampung Cisuren RT 04/04, Desa Tugu Utara, Kec Cisarua, Bogor, Rabu (2/1) malam.Dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Informasi diperoleh saat itu vila dalam keadaan kosong. Karena fondasi tanah yang labil akibat rembesan air hujan, sebagian lahan vila di kampung tersebut longsor.

Waspadai Angin dan Gelombang

Secara terpisah, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengingatkan warga Jakarta agar mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi air laut selama JanuariFebruari. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca selalu tidak menentu. Kepala Pusat Data dan Informasi Meteorologi BMG Tuwamim Mulyono mengatakan, dalam kondisi seperti sekarang ini angin kencang dan gelombang tinggi air laut sangat berpeluang terjadi. Kami mengimbau kepada masyarakat mewaspadai fenomena alam tersebut, terutama bagi mereka yang tinggal di pesisir pantai dan bantaran sungai, ujarnya kemarin.

Tuwamim memprediksikan, curah hujan yang terjadi selama tiga hari ke depan masih pada kategori sedang, yakni 2050 milimeter per hari dan lebat antara 50100 milimeter per hari. Menurut dia, pada akhir Januari hingga awal Februari mendatang curah hujan diprediksikan masuk dalam kategori lebat dan sangat lebat yakni lebih dari 100 milimeter per hari. Curah hujan mencapai puncaknya pada akhir Januari,tandasnya.

Angin kencang diprediksikan akan terus terjadi di Jakarta dengan kecepatan lebih dari 20 knot per jam. Karena itu, bagi warga yang tinggal di pesisir pantai dan menggantungkan hidupnya dengan melaut agar lebih waspada. Sebab, gelombang tinggi air laut sewaktu-waktu dapat terjadi. Tuwamim mengimbau warga agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya pohon tumbang.Angin kencang dapat terjadi kapan saja. Biasanya, angin kencang timbul jika terjadi awan yang menjulang tinggi yang disertai dengan hujan lebat,paparnya. (sucipto/mohammad yamin/neneng zubaidah/sujoni/haryudi)



Post Date : 04 Januari 2008