|
JAKARTA (Media): Banjir yang melanda Jakarta mengakibatkan kemacetan panjang di 29 titik. Hingga pukul 21.30 tadi malam, sejumlah ruas jalan masih macet. Sementara tiga anak hanyut di Jakarta Pusat dan Pamulang, Tangerang. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat 29 titik kemacetan yang diakibatkan banjir. "Di beberapa ruas jalan terpaksa kami lakukan pengalihan jalur," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sulistyo Ishak, kemarin. Jakarta Utara menjadi wilayah paling macet meliputi 11 lokasi, antara lain Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Sunter II, depan Armabar, kawasan Warakas, Jl Pluit II, Plumpung, kawasan Penjaringan, sekitar Danau Sunter, Jl Kapuk Poglar, Kapuk Mas Muara, dan kawasan Kapuk Kamal. Di Jakarta Barat, titik kemacetan di Jl Daan Mogot dekat Indosiar, Kantor Samsat, lampu merah Joglo, kompleks Kavling DKI, Rawa Buaya, dan Kalideres. "Ke Tangerang hanya 20 menit, saya di sini sudah dua jam. Mobil belum bergerak juga," ujar Dudi, pengendara Soluna yang datang dari arah Grogol. Di Jakarta Timur, beberapa ruas jalan yang tergenang air antara lain Jl Perintis Kemerdekaan, Pedongkelan, Jl Letjen Soeprapto, Cempaka Putih, Jl Pulo Mas, depan Kampus ASMI, Jl Bekasi Timur Raya, Cipinang. Kemacetan semakin parah sebab pengemudi sepeda motor dan mobil sedan berbalik arah melawan arus kendaraan. Kemacetan di Cempaka Putih membuat kendaraan yang dari Pasar Senen menuju Pulo Gadung merayap. Begitu juga dengan kendaraan yang dari Tanjung Priok menuju Cawang atau Tanjung Priok menuju Pulo Gadung. "Air cukup tinggi membuat pengemudi sedan dan sepeda motor tidak berani melintas sebab akan membuat kendaraan mogok," ujar Komaruddin, pengemudi taksi Blue Bird. Penumpang yang ia angkut dari Cawang menuju Pulo Gadung minta turun di Cempaka Putih karena macet. Bagi yang kreatif, genangan air dan kemacetan menjadi sumber rezeki. Mereka menjual jasa mendorong mobil yang mogok. "Namanya juga darurat, kalau tidak mau bayar Rp5.000 ya kita enggak mau dorong," ujar Bernad santai. Di Jl Perintis Kemerdekaan, sejumlah pemuda meminta uang kepada pengemudi dengan alasan rumah mereka kebanjiran. Mereka menyodorkan kaleng kepada pengemudi sambil berdiri di atas trotoar. Genangan air juga membuat jalan dekat pos polisi Kebon Nanas, Pondok Ungu, Jl Dewi Sartika, dan seberang Jl Halim Perdanakusumah, macet berjam-jam. Di Jakarta Selatan, kemacetan panjang terjadi di Jl TB Simatupang, Jl Tandean, Pondok Karya, dan kawasan Warung Buncit. Dari arah Menteng ke Kuningan kemacetan belum berhenti hingga pukul 21.30 WIB. Pengendara yang melintasi jalur alternatif di luar jalur three in one harus berjam-jam mengantre. Seperti yang terjadi di kawasan Petamburan, Senen, dan Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat. Di kawasan jalan tersebut, banyak kendaraan mencari jalur lain untuk menghindari genangan yang tingginya sampai setengah ban mobil sedan. Karena situasi ini, Polda Metro Jaya memperbolehkan kendaraan yang membawa penumpang kurang dari tiga orang melintas di jalur three in one. "Memang ada kendaraan yang kami loloskan. Hari ini (kemarin), kami hanya melakukan pengaturan lalu lintas sebab terjadi kemacetan parah di beberapa jalur alternatif," kata Ishak. Hanyut Banjir tidak hanya mengakibatkan kemacetan, tapi juga mulai meminta korban. Tiga anak dinyatakan hilang. Seorang anak remaja bernama Gunawan hanyut di Kali Poncol, Jakarta Pusat. Sedangkan di Tangerang, dua siswa Pesantren Hidayah yang sedang mandi di bantaran Kali Angke, Pamulang, dibawa arus deras. Siang itu sekitar pukul 13.00 WIB, Dodi dan Reza bersama teman-temannya sedang asyik mandi. Tiba-tiba aliran yang tadinya tenang berubah menjadi deras. Anak-anak lain dapat naik ke darat, sementara Dodi dan Reza langsung terbawa hanyut. Hingga pukul 22.00 WIB tadi malam, pencarian belum membuahkan hasil. Warga yang tinggal di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, kemarin, juga mulai waswas karena hujan mengguyur Bogor. Hal ini berarti banjir kiriman akan segera tiba. (Ars/Sur/Emh/HW/J-1) Post Date : 20 Februari 2004 |