|
Jakarta, Kompas - Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya, pada Sabtu (9/11) sore, menyebabkan banjir di beberapa kawasan dan longsor di Depok. Curah hujan yang tinggi membuat beberapa sungai tidak sanggup menampung dan bantaran sungai tergerus. Menurut Anton, petugas posko banjir Kelurahan Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, banjir yang terjadi di kawasan ini akibat luapan Kali Mati dan Kali Cijantung. Lokasi yang terendam air luapan Kali Mati berada di RT 06 RW 01, RT 01 dan 12 RW 02. "Tinggi genangan mencapai 20-30 sentimeter," kata Anton. Wilayah yang tergenang luapan Kali Cijantung berada di RT 10, 11, 12, 13 di RW 03. RT 01 dan 08 di RW 11, dan RT 02 di RW 04. "Luapan Kali Cijantung lebih parah. Banjirnya sampai sepinggang orang dewasa, kira-kira satu meter lebih" kata Anton. Pada pukul 19.30, warga yang rumahnya tergenang sudah mulai mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. Mereka menunggu air surut di kawasan yang tidak tergenang. Menurut Jaka (51), petugas Kelurahan Kalisari, selain karena luapan air kali, tersumbatnya saluran air oleh sampah juga menjadi penyebabnya. Sementara itu, di pintu air Manggarai, ketinggian air mencapai 650 sentimeter, masih di bawah batas ambang normal, 750 sentimeter. Di pos pemantau Depok ketinggian air mencapai 160 sentimeter jauh di bawah ketinggian normal, 200 sentimeter. Petugas pintu air Manggarai, Dian Nur Cahyo (25), mengungkapkan di pintu air Manggarai telah dibuka maksimal untuk yang ke arah Banjir Kanal Barat. "Pada pukul 17.00 ketinggian air sempat mencapai 680 sentimeter. Namun, setelah dua pintunya dibuka, ketinggian permukaan air kembali turun," kata Dian. Petugas Pusat Krisis DKI Jakarta, Agus, mengatakan, genangan air juga terjadi di daerah Petogogan dan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. "Di Petogogan, tinggi airnya antara 30-40 sentimeter. Di Kampung Rambutan sekitar 20 sentimeter." Sementara itu, RW 10 Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang berada di tepi Sungai Ciliwung, genangan air mencapai 20 sentimeter atau hingga betis orang dewasa. Menurut Ketua RT 03/RW 10, Farida (54), warga masih bertahan di rumahnya dan baru kendaraan yang diungsikan ke tempat yang lebih tinggi. "Biasanya warga mengungsi ke kantor kelurahan atau ke Masjid Attahiriyah," ujar Farida. Di Kota Tangerang, banjir mulai menggenangi Perumahan Wisma Tajur, Ciledug. Air dari luapan Kali Kramat sudah mencapai ketinggian sebatas lutut orang dewasa atau sekitar 50 sentimeter. Ratusan rumah di kawasan itu terendam sehingga memaksa para penduduk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Depok longsor Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Depok juga menyebabkan banjir di di Kampung Bulak RT 01 RW 07, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok. Ketinggian air mencapai satu meter dan merendam sedikitnya 200 rumah. Selain banjir, hujan deras dan arus Sungai Cikumpa yang kuat menyebabkan tanah longsor di Kampung Poncol, Perumahan Bellacasa di Kecamatan Sukmajaya, Depok. Longsor terjadi di bahu jalan yang juga menjadi bantaran sungai. Sebuah mobil Suzuki milik Herman yang diparkir di bahu jalan terperosok karena longsor dan masuk ke dalam sungai. Herman saat itu sedang bertamu ke rumah salah satu warga Perumahan Bellacasa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sementara itu, angin kencang saat hujan deras turun, menyebabkan dua pohon tumbang dan satu baliho kecil roboh, di Jalan Margonda Raya, Depok. Akibatnya, terjadi kemacetan hebat di Jalan Margonda Raya hingga Jalan Lenteng Agung. "Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," kata anggota Satuan Polisi Pamong Praja Depok, Kasno. Genangan air di Jalan Margonda mencapai 50 sentimeter. (ECA/WIN/KSP/TRI/A06) Post Date : 11 November 2007 |