|
JAKARTA -- Tim Analis Biopori Institut Pertanian Bogor (IPB) menyatakan, Jakarta membutuhkan 76 juta lubang resapan biopori (LRB) sebagai upaya pencegahan banjir dan untuk menyimpan air pada musim kemarau. Menurut anggota tim IPB, Kamir R Brata, kebutuhan lubang biopori di Jakarta jauh lebih besar dari yang sedang ditargetkan Pemprov saat ini yakni sebanyak 5 juta lubang. ''Untuk wilayah DKI Jakarta, idealnya membutuhkan 76 juta LRB. Sebab, hampir 70 persen lahan di Jakarta telah dipadati bangunan fisik,'' ujarnya di Jakarta, belum lama ini. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Muhayat menyebutkan, saat ini DKI Jakarta telah mempunyai lubang biopori sebanyak 335.590 buah. Dengan adanya rekomendasi dari Tim Analisis tersebut, ia mengatakan akan terus menambah lubang biopori itu hingga mencapai target ideal yang diusulkan. Muhayat kemudian meminta seluruh unit terkait dan stakeholder di DKI Jakarta untuk turut berpartisipasi mempercepat pembuatan lubang biopori itu. ''Bila target itu terpenuhi, maka genangan air di wilayah DKI Jakarta dapat diminimalisasi. Dan sampah organik juga bisa tereduksi sebanyak 30 persen,'' ujarnya. Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Peni Susanti mengakui adanya kekurangan itu. Namun ia mengatakan hal itu dapat dikompensasi dengan hal lain. ''Target biopori 5 juta, tapi genangan dan macam-macamnya bisa dikurangi dengan keberadaan sumur resapan dan kolam. Intinya kita kurangi genangan air,'' tandasnya. ant Post Date : 02 April 2009 |