Jakarta Banjir Lagi

Sumber:Kompas - 21 Desember 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Beberapa tempat di DKI Jakarta kembali dilanda banjir kiriman dan air laut pasang, Kamis (20/12). Seorang sopir bajaj, Hendriyanto (27), warga yang menetap di belakang Sekolah Menengah Atas Negeri 8, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, hilang terseret banjir Kali Ciliwung.

Tim SAR yang mencari pada pukul 12.00-15.00 belum menemukan korban. Banjir kiriman dari wilayah Bogor, yang menyebabkan meluapnya Kali Ciliwung, itu juga merendam Kampung Melayu, Jakarta Timur. Tinggi genangan 30-60 sentimeter. Meski demikian, belum ada warga yang mengungsi.

Permukiman warga Rawa Buaya dan Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat, terendam air setinggi 1 meter akibat luapan Kali Pesanggrahan dan Mookervart.

Mardani (43), warga RW 03 Kedaung Kali Angke, meminta pemerintah menyediakan pompa untuk menyedot air yang menggenangi wilayah itu. "Daerah ini merupakan cekungan sehingga air tidak bisa mengalir ke daerah hilir dan harus dipompa," katanya.

Salah satu lokasi yang terendam adalah Kompleks Perumahan Departemen Agama. Genangan di Rawa Buaya terjadi di sekitar kantor kelurahan hingga arah perumahan Carina Sayang di dekat Gelanggang Olahraga Kecamatan Kembangan. Posko banjir dan penampungan pengungsi disiapkan di Gedung Sentra Usaha Kecil Menengah, Cengkareng.

Warga stres

Warga yang paling menderita dan stres adalah mereka yang menetap di Muara Baru, Jakarta Utara. Kemarin mereka kembali terendam banjir air laut pasang. Air naik setinggi 1 meter meski sempat menyurut selama empat hari sebelumnya. "Mereka yang terendam di wilayah saya berkisar 10.000 jiwa," kata Ketua RW 17 Muara Baru Sarmuni, kemarin.

Air pasang kali ini muncul lebih awal dari sebelumnya, yakni pukul 06.00. Genangan paling tinggi mencapai puncaknya pukul 10.00-14.00, yakni sekitar 1 meter, di delapan RT di RW 17. Air perlahan surut pukul 14.30. "Warga stres karena masalah ini terus saja terjadi," ujar warga.

Muara Baru pertama kali terendam air laut pasang pada pekan ketiga Oktober lalu. Paling parah terjadi pada 26 November karena tinggi air mencapai 1,7 meter. Menurut Jawatan Hidro- oseanografi TNI Angkatan Laut, puncak pasang akan terjadi lagi pada 22-26 Desember pukul 08.00-12.00. Tinggi gelombang air diperkirakan bisa mencapai sekitar 1,2 meter.

Petugas Traffic Management Center Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Brigadir Kepala Heri Triyatno, Kamis petang, mengatakan, air setinggi 30 sentimeter yang menggenangi Jalan Mandala, Tomang, menyebabkan kemacetan parah. Sedan tidak bisa melintas. (CAL/ONG)



Post Date : 21 Desember 2007