Jadikan Situ Tempat Parkir Air

Sumber:AMPL - 10 Mei 2007
Kategori:Air Minum
Mulai hari ini, kita berharap tidak ada lagi situ-situ yang dijadikan realestate atau perumahan, tegas Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam sambutan Pencanangan Revitalisasi Situ Cikaret, Desa Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (9/5).

Sebelumnya dilakukan penandatanganan nota kesepahaman tiga menteri antara Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kehutanan, dan Menteri Pertanian. Acara ini sebagai puncak peringatan Hari Air Dunia ke-15 tahun 2007.

Dalam kesepakatan bersama, tiga departemen akan menyusun program secara terpadu untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan konservasi sumber daya lahan dan sumber daya air. Keberadaan situ sangat penting, karena itu tidak boleh ada lagi situ yang berubah fungsi untuk kepentingan lain.

Djoko Kirmanto memandang sumber daya lahan dan sumber daya air sekarang ini sudah mengalami degradasi yang mencemaskan sebagai penyebab bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Kita harus secepat mungkin berupaya memulihkan fungsi situ dan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai kawasan lindung dengan partisipasi aktif masyarakat luas, tuturnya.

Terjadinya bencana banjir dinilai salah satunya karena banyak situ yang tidak berfungsi. Situ-situ seharusnya sebagai tempat parkir air hujan bahkan bisa menjadi air tanah sebagai penyedia air cadangan. Karena itu perlu ada revitalisasi.

Perlakuan kita terhadap lahan di sekitar kita belum ada timbal-baliknya. Degradasi fungsi DAS adalah karena aktivitas manusia yang merusak dan justru mencelakakan diri sendiri, ujar Djoko.

Rencananya lebih dari 140 situ di Bodetabekpunjur (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncajk, dan Cianjur) akan direvitalisasi hingga 2009. Departemen PU sudah menganggarkan Rp 250 miliar. Tahun ini revitalisasi dilakukan pada 51 situ, sementara 2008 dan 2009 masing-masing 51 situ dan 40 situ.

Upaya revitalisasi situ antara lain melalui pengerukan dan pembangunan fisik seperti spillway, intake dan jogging track. Departemen PU sendiri sudah melakukan program revitalisasi situ sejak 1996 dan sejak pascabanjir besar tahun ini upaya tersebut lebih maksimal.

Tiga departemen terkait akan berupaya melakukan pembinaan meliputi penyuluhan, peningkatan kepedulian, bimbingan teknis, advokasi, peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia, serta pendampingan masyarakat. Menteri PU merasa yakin masyarakat akan menyambut baik bila menyadari itu semua untuk itu perlu gerakan nasional.

Sementara Menteri Kehutanan M.S. Kaban menjelaskan Pemerintah sudah mulai merehabilitasi lahan DAS seluas 110 ribu hektar di Jabodetabekpunjur pada tahun ini yang menelan anggaran sebesar Rp 850 miliar. Anggaran itu terkumpul secara terintegrasi antarDepartemen PU, Kehutanan, dan Pertanian. Namun, semua lead berada di Departemen PU, jelasnya.

Wakil Bupati Bogor Albert Pribadi menyambut baik upaya Pemerintah Pusat. Kabupaten Bogor sendiri memiliki 93 situ dan 15 diantaranya dalam kondisi rusak. Kami bersama masyarakat mendukung penuh program revitalisasi ini, ungkapnya.

Lebih jauh, Albert mengatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap bangunan yang menyalahi peraturan tata ruang. Kami sudah memilki peraturan tata ruang berupa Perda. Dan bagi seluruh bangunan yang melanggar akan segera mengalami proses pembongkaran, tegas Albert.

Semoga, situ-situ yang ada benar-benar menjadi tempat parker bagi air sehingga akan menjadi sumber cadangan air dan turut menanggulangi bencana banjir. BW



Post Date : 10 Mei 2007