Itoc Tawarkan Gas Metana di TPA

Sumber:Pikiran Rakyat - 18 Juli 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

CIMAHI, (PR).- Pemerintah Kota Cimahi menawarkan kepada investor, untuk memanfaatkan gas metana yang keluar dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah. Sebab, jika dibiarkan, selain kerap diprotes warga karena asapnya mengganggu kesehatan, gas itu pun akan merusak lingkungan.

"Sampai saat ini, belum ada yang berminat untuk mengelola sampah dengan teknologi yang baru, karena mungkin mahal. Kalaupun ada yang berminat, kita ingin memanfaatkan gas metana yang keluar dari tumpukan sampah," ujar Wali Kota Cimahi, H.M. Itoc Tochija, di Bale Cireundeu, Kel. Leuwigajah, Kota Cimahi, Kamis (17/7).

Menurut Itoc, gas metana berpotensi untuk dikembangkan sebagai energi alternatif. Jika bisa diangkat, dikumpulkan, dan didistribusikan, salah satunya bisa dimanfaatkan menjadi energi rumah tangga. Pemanfaatan energi alternatif semacam itu pun, sudah dikembangkan di Cimahi yaitu kotoran sapi sebagai biogas.

Asap

Secara terpisah, warga sekitar TPA Leuwigajah, kerap mengeluhkan asap yang keluar dari tumpukan sampah di TPA Leuwigajah. H. Anang, warga Cibungur mengatakan, selama musim kemarau warga Cibungur merasa terganggu dengan asap yang keluar dari bekas tumpukan sampah. Bahkan, bukan hanya siang hari, tetapi malam hari pun kepulan asap sampai ke permukiman warga.

Sementara itu, Ketua Forum Peduli Cireundeu (FPC) Asep Abas, mendesak pemerintah untuk segera menata TPA Leuwigajah. Mereka pun menolak penataan yang diembel-embeli refungsi TPA Leuwigajah.

"Intinya, kami menolak jika sampah dibuang lagi ke TPA Leuwigajah, karena telah menimbulkan bencana," ujarnya. (A-136)



Post Date : 18 Juli 2008